Surabaya, 18 Oktober 2024 -- SMP Santo Yosef Tarakanita Surabaya kembali menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) bagi calon pengurus OSIS periode 2024/2025. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 17 hingga 18 Oktober 2024, diikuti oleh 30 siswa kelas 7 dan 8 yang terpilih sebagai peserta.
Dengan mengusung tema "Menciptakan Karakter Kepemimpinan OSIS yang Aktif, Kreatif, Inovatif, Berdaya, dan Berbudaya", LDKS ini bertujuan membentuk generasi muda yang siap memimpin dengan karakter kuat dan keterampilan yang mumpuni.
Pembukaan LDKS: Membuka Potensi Pemimpin Muda
Pembina OSIS SMP Santo Yosef Tarakanita Surabaya Sriningsih Dwi Setyorini, dalam pembukaan menekankan pentingnya peran OSIS sebagai wadah untuk belajar dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan di kalangan siswa. "Melalui LDKS ini, kita ingin membekali kalian tidak hanya dengan kemampuan memimpin, tetapi juga dengan kepekaan untuk berinovasi, berkreativitas, serta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan kebersamaan. OSIS harus mampu menjadi agen perubahan di sekolah ini," ujar Ibu Ningsih.
Kegiatan LDKS ini juga selaras dengan visi sekolah yang mengedepankan terbentuknya pribadi manusia yang cerdas, utuh, dan berbelarasa didasari nilai Compassion, Competence, Conviction, Creativity,Community, Celebration, nilai-nilai inti yang terus dipegang oleh seluruh siswa SMP Santo Yosef Tarakanita.
Beragam Kegiatan untuk Menciptakan Pemimpin Kreatif dan Inovatif
Selama kegiatan berlangsung, para peserta mendapatkan berbagai materi pelatihan yang dibawakan oleh para guru pendamping. Tak hanya itu, sesi "Analisis SWOT Kegiatan Kepemimpinan" juga memberikan wawasan kepada para siswa tentang pentingnya berpikir di luar kebiasaan dalam mencari solusi bagi permasalahan sehari-hari. Para peserta diminta untuk berkolaborasi dalam kelompok, merancang proyek inovatif yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah.
Salah satu peserta, Joy dari kelas 8, mengatakan, "Saya sangat terinspirasi dengan LDKS ini. Kami tidak hanya belajar bagaimana memimpin, tapi juga bagaimana menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi sekolah. Ide-ide yang muncul dari diskusi kelompok benar-benar membuka mata saya bahwa kepemimpinan bukan hanya soal memerintah, tetapi juga berinovasi."
Keseruan Outbound dan Team Building
Untuk memperkuat rasa kebersamaan dan kerja sama, kegiatan outbound diadakan pada hari kedua. Dengan berbagai tantangan fisik dan mental yang harus diselesaikan secara berkelompok, para siswa diuji dalam hal komunikasi, kerja sama, dan kepercayaan diri. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah "Outdoor Activity", di mana siswa harus bekerja sama membangun komunikasi untuk menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam kepemimpinan.
"Saya belajar bahwa menjadi pemimpin itu bukan hanya tentang menjadi yang terdepan, tapi juga bagaimana bisa bekerja sama dan mendengarkan pendapat orang lain," ungkap Nicole, salah satu peserta kelas 7.