Wonokromo di SMP Santo Yosef. Skrining anemia ini diperuntukan seluruh murid putri kelas 7. Kegiatan skrining dilaksanakan di ruang UKS SMP Santo Yosef, pada pukul 08.00-09.30 WIB.
Dari 38 jumlah keseluruhan siswi kelas 7, dua orang siswi tidak mengikuti karena sakit.Tujuan diselenggarakan kegiatan skrining anemia pada remaja putri ini adalah sebagai bentuk upaya mencegah penyakit anemia atau suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin dalam tubuh kurang dari normal.
Karena banyak terjadi fenomena bahwa anemia ini banyak menyerang remaja putri yang disebabkan oleh keadaan stress, haid, dan makan yang tidak teratur.
Dampak buruk anemia pada remaja putri yaitu : penurunan imunitas, gangguan konsentrasi, penurunan prestasi belajar, hingga mengganggu kebugaran dan produktivitas. Skrining anemia i ini seperti pemeriksaan gula darah, jadi tiap siswi akan diambil sampel darahnya kemudian dilihat hasilnya.
Hasil dari skrining anemia ini dibagi menjadi 4 kategori yaitu normal (HB 12), anemia ringan (11.0-11.9), anemia sedang 8.0-10.9), dan anemia berat (<8.0). Dari hasil skrining anemia, 26 siswa normal atau tidak menderita anemia, 4 siswa hasilnya anemia ringan, dan 6 siswi hasilnya anemia sedang.
Bagi siswi yang hasilnya anemia ringan dan sedang akan mendapatkan tablet tamb ah darah yang harus diminum sehari 2 kali, pagi setelah sarapan, dan malam sebelum tidur, hal tersebut bertujuan untuk menormalkan kadar heboglobin para siswi tersebut (Monik).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H