Lihat ke Halaman Asli

Generasi - Z Untuk Indonesia

Diperbarui: 29 Oktober 2022   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Generasi Z atau Gen-Z adalah generasi anak-anak yang lahir dari tahun 1997-2012. Banyak yang mengatakan bahwa Gen-Z itu adalah generasi yang kebutuhannya sudah tercukupi. Teknologi sudah maju, fasilitas umum sudah memumpuni, dan dunia pada zamannya sudah tidak seburuk zaman-zaman sebelumnya. Di zaman ini, teknologi berkembang sangat pesat. Contohnya adalah handphone. Benda ini pertama kali ditemukan pada 1973. Pada awalnya handphone berbentuk seperti telefon genggam. Namun seiring berjalannya zaman, bentuk handphone mulai berubah menjadi lebih modern dan lebih modern lagi hingga seperti yang sekarang kita kenal. 

Dalam kehidupan sehari-hari kita, perkembangan teknologi memberikan dampak baik dan dampak buruk. Dampak baik dari perkembangan teknologi adalah semua aktifitas kita menjadi lebih praktis. Mengapa bisa begitu? Karena perkembangan teknologi ini mulai menghadirkan aplikasi-aplikasi yang dapat membantu kehidupan sehari-hari kita. Contohnya adalah Gojek. Aplikasi ini bisa membantu kita untuk berpergian lebih mudah, berbelanja tanpa harus keluar rumah, dan membeli makanan atau minuman hanya dengan memesan melalui aplikasi ini. Kemudian teknologi juga dapat mempermudah penerimaan informasi. Contohnya adalah E-Newspaper yang merupakan koran online, kemudian Google yang mengijinkan kita untuk mencari tentang semua yang kita inginkan. 

Lalu, teknologi juga dapat mempermudah komunikasi. Seperti Whatsapp yang sekarang kita gunakan. Kita sudah tidak perlu mengeluarkan uang untuk mengirim pesan, sudah tidak perlu untuk menunggu waktu lama untuk menunggu balasannya. Dengan Whatsapp, kita hanya perlu mengetik pesan kemudian mengirimnya. Namun dibalik dampak baik dari teknologi tersebut, teknologi juga memberikan dampak buruk yang cukup fatal bagi kita. 

Contohnya adalah teknologi membuat kita malas. Dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan teknologi untuk kita, itu juga dapat membuat kita menjadi malas untuk melakukan kegiatan lain. Kemudian juga membuat kita lebih terikat dengan Gadget. Inilah dampak negatif yang sangat fatal. Di tahun 2022 ini, kita mulai memasuki era New Normal, dimana kita memasuki fase pemulihan setelah covid-19. Pendidikan sudah kembali aktif di sekolah secara tatap muka atau offline. 

Pada awal-awal pandemi, kita dituntut untuk menjalankan pendidikan secara online melalui aplikasi zoom. Ini juga yang mendesak orang tua untuk mempercayakan Gadget kepada anak-anak mereka. Bagi beberapa anak yang baru pertama kali memegang Gadget, pasti ingin mengeksplorasi Gadget mereka lebih dalam. Contohnya adalah mengunduh Game. 

Dari pertama kali mengeksplorasi, kemudian mengunduh Game inilah yang membuat kita menjadi lebih terikat dengan Gadget. Mungkin sebagian besar waktu kita, dihabiskan untuk membuka Gadget dan melupakan waktu belajar. Akhirnya nilai-nilai mulai turun drastis. Apakah ini yang diharapkan oleh para "Founding Fathers" kita? Apakah ini sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa? Tentunya tidak. Kita sebagai generasi muda, menjadi harapan besar bagi para pahlawan, khususnya bagi para pendiri bangsa ini. Sebagai generasi muda kita diharapkan bisa memajukan bangsa. 

Menunjukkan kualitas asli bangsa Indonesia. Mencerdaskan bangsa, menunjukkan bahwa Indonesia juga bisa bersaing dengan Finlandia. Memang Indonesia bisa dikatakan cukup lambat dalam berkembang, tapi itu bukan berarti Indonesia tidak bisa berkembang. Kita sebagai pemuda-lah yang bertugas untuk memajukan dan mengembangkan Indonesia. Kita bisa apa kalau setiap hari hanya rebahan, main game, lupa tugas? Waktu yang seharusnya bisa kita manfaatkan untuk belajar malah kita buang untuk hal yang tidak berfaedah. Bung Karno pernah mengatakan: "Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia". 

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa Bung Karno bersama pendiri bangsa lainnya berharap besar kepada kita para pemuda untuk bisa memajukan bangsa, mencerdaskan bangsa. Kita sebagai pemuda, yang sudah berfasilitas, yang sudah merasakan kemajuan teknologi, seharusnya bisa mewujudkan mimpi para pendiri bangsa, yaitu memajukan bangsa. Talenta dan bakat yang Tuhan berikan kepada kita juga tidak lupa kita gunakan, jangan membiarkannya tak terawat. Kita bisa coding, maka kita akan memajukan bangsa melalui dunia IT. 

Kita bisa sepakbola, maka kita akan mengirim Indonesia masuk ke Piala Dunia. Namun, dengan keadaan yang seperti sekarang ini, memang susah untuk mewujudkan impian-impian tersebut. Namun jika kita berusaha dan mau, maka kita pasti akan bisa mewujudkan impian-impian tersebut. Pemuda untuk Indonesia, jayalah Indonesia ku ditangan Pemuda. Yohanes Paulus Dewa Made Mazmur Nusantara Raya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline