Lihat ke Halaman Asli

''Busway Kick" Tendangan Pendidik untuk Pelanggar Jalur Busway

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13843141881681633714

Baru-baru ini muncul istilah unik yang berkaitan atas upaya sterilisasi jalur busway. Mekanismenya dilakukan oleh individu secara sederhana, namun lumayan beresiko ,yaitu dengan menjulurkan kaki sebagai simbol ejekan yang ditujukan kepada para penerobos jalur busway. Selain itu ada juga yang mengacungkan jempol tangannya menghadap kebawah.

Adalah Muhammad Daivi pria berumur 62 asal Jakarta Utara yang mempopulerkan istilah ini. Menurutnya aksi  yang mulai dilakukannya pada bulan September ini  sengaja dilakukan atas bentuk keprihatinannya nya terhadap pelanggar yang tidak kunjung jera untuk menerobos jalur Busway. Baginya masyarakat juga mempunyai kewajiban untuk melakukan sangsi sosial pada para pengemudi yang tidak disiplin itu. jika ini turut dilakukan oleh pengguna TransJakarta lainnya  mungkin setidaknya bisa memberi efek  jera terhadap pelaku  selain sangsi denda yang diterapkan petugas. dan juga  memberi efek psikologis yang efektif.Walaupun ter kadang  Daivi  sering dianggap  orang stess oleh para penerobos namun Daivi tetap yakin atas perbuatannya . Memang ditengah ketidak disiplinan masyarakat kita yang terkenal  akut, mungkin sudah sepatutnya publik  ikut memberi andil untuk berpartisipasi dalam penanganan bentuk pelanggaran publik .Segala sesuatu yang bersifat  kontra terhadap kedisplinan  harus dilawan keras.Mentoleransi  setiap bentuk pelanggaran artinya sama saja dengan membiarkan pelanggaran itu terusn terjadi. Rasanya tidak cukup hanya menyerahkan tugas ini kepada petugas. Jadi apakah anda tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam aksi tendangan yang mendidik ini ?................................... Foto ilustrasi diambil diBlog de PICTO http://depictonio.blogspot.com/2010/07/tendangan-maut.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline