Kurikulum Merdeka Belajar menjadi suatu terobosan baru yang diciptakan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim.
Tujuan dari penerapan Kurikulum Merdeka Belajar ini supaya siswa dapat mendalami bakat dan talentannya masing-masing dan tidak terbatas pada alur jurusan IPA, IPS, atau Bahasa. Siswa dapat memilih mata pelajaran yang ingin didalami selama masa sekolah sehingga siswa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang sesuai dengan cita-cita yang ingin dicapai.
Dari situ Kurikulum Merdeka Belajar memberikan kemudahan seperti dihapusnya program peminatan serta metode belajar yang berbasis proyek. Di Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan, metode pembelajaran yang diterapkan sudah serupa dengan apa yang di tawarkan oleh Kurikulum Merdeka Belajar.
Salah satu Staff Seminari Mertoyudan, Pak Anton mengatakan "Sekolah ini sesungguhnya sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Spirit merdekanya sudah ada, hanya saja memang belum diterapkan teknisnya."
Pada tahun ajaran 2022/2023, Seminari Menengah Mertoyudan berencana untuk merealisasikan Kurikulum Merdeka belajar ini. Harapannya agar para seminaris juga menjadi pribadi yang lebih inovatif, kreatif, transformative, dan berani terjun ke lapangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H