Magelang- Terjadinya pandemi Covid-19 melahirkan banyak perubahan dalam berbagai bidang kehidupan dan salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan. Tidak memungkinkannya dilaksanakan pembelajaran tatap muka di lingkungan sekolah, membuat pihak sekolah harus berinovasi supaya pembelajaran tetap bisa terlaksana. Berbagai aplikasi pun dicoba hingga dirasa dapat menemukan formula yang cocok untuk diterapkan sebagai media pembelajaran.
Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka juga dirasakan oleh guru-guru SMK Muhammadiyah Dukun yang terletak di kaki gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah. WhatsApp, Google Classroom, dan berbagai aplikasi lain pun dicoba hingga akhirnya sekolah menemukan aplikasi yang cocok yakni Learning Management System (LMS) Moodle.
Moodle merupakan platform yang digunakan untuk melaksanakan pembelajaran daring yang berbasis web dengan desainnya yang mudah digunakan oleh pendidik, siswa, dan admin. Karena perangkat moodle merupakan hal yang baru bagi guru-guru di SMK Muhammadiyah Dukun, maka tim IT pun secara perlahan menyosialisasikannya kepada mereka tentang cara penggunaan moodle.
Sosialisasi penggunaan moodle digelar di Ruang Axioo SMK Muhammadiyah Dukun pada Kamis, 15 Juli 2021 dan diikuti oleh seluruh guru. Dalam kesempatan itu, tim IT menjelaskan mengenai aplikasi Moodle dan cara pengoperasiannya bagi para guru. Harapannya dengan ada sosialisasi dan tutorial ini, para guru menjadi lebih mudah untuk beradaptasi karena nantinya moodle tidak hanya digunakan sebagai media pembelajaran saja tapi juga akan digunakan saat melaksanaan berbagai ujian seperti Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H