Lihat ke Halaman Asli

Tubuh Balita Terlihat Kecil, Apakah Susu Pertumbuhan Harus Diganti?

Diperbarui: 21 Juni 2016   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Banyak orang tua yang was-was ketika melihat tubuh balita terlihat kecil. Tidak terlalu kurus dan tidak pula terlalu gemuk. Hanya saja terlihat kecil. Jika disandingkan dengan balita seusianya, maka balita terlihat lebih kecil.

Muncul pertanyaan apakah nutrisi yang ibu berikan selama ini kurang? Apakah ibu harus mengganti susu pertumbuhan? Atau apakah ada masalah dengan perkembangan balita?

Banyak sekali pertanyaan yang akan ibu ajukan. Hal tersebut dikarenakan ibu mengkhawatirkan perkembangan balita.

Mengganti Susu Balita Bukan Solusi Terbaik

Kebanyakan orang tua akan menyalahkan susu yang selama ini dikonsumsi si kecil. Mereka merasa susu yang diberikan bukan susu yang terbaik. Jadi, mereka harus mengganti dengan susu balita yang terbaik lainnya.

Pada kenyataanya, hal tersebut bukan solusi yang terbaik. Anak yang sepertinya mengalami keterlambatan pertumbuhan bukan hanya disebabkan susu. Ibu harus tahu hampir semua susu itu mengandung nutrisi yang sama. Yang membedakan hanya sedikit saja seperti kadar kandungan nutrisi tertentu.

Jadi. Jika ibu merasa sudah memilihkan susu balita terbaik dan selama ini tidak ada keluhan kesehatan yang dialami oleh balita, itu berarti tidak ada alasan bagi ibu untuk mengganti susu balita.

Yang Harus Ibu Lakukan

Satu hal yang harus dijadikan catatan adalah bawasannya sumber nutrisi terbanyak balita itu bukan dari susu balita, tapi dari makanan. Jadi, kira-kira apa yang harus ibu lakukan? Tentu saja memperhatikan betul menu makanan balita setiap hari.

Mulai saat ini, ibu bisa mencari menu makanan apa saja yang kaya akan nutrisi berupa kalsium. Karena kalsium inilah yang membantu pertumbuhan balita. Kalsium akan membuat tulang tumbuh lebih maksimal.

Selain itu, ibu juga perlu menambah asupan gizi berupa protein. Ada dua jenis protein, yaitu protein nabati dan hewani. Protein nabati bisa ibu dapatkan dari kacang-kacangan. Sementara itu, ibu bisa memberikan protein hewani dari daging sapi. Silakan ibu berkreasi dengan bahan makanan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline