Lihat ke Halaman Asli

Harta: Apa Itu Kekayaan Sejati?

Diperbarui: 6 Maret 2023   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Harta atau kekayaan sering dianggap sebagai tujuan tertinggi dalam hidup manusia. Banyak orang berusaha mencari harta sebanyak-banyaknya, bahkan dengan cara-cara yang tidak selalu etis. Namun, apakah kekayaan benar-benar bisa membawa kebahagiaan? Dan apakah kekayaan itu sendiri memiliki nilai filosofis yang lebih dalam?

Dalam perspektif filsafat, harta dapat dilihat sebagai salah satu bentuk barang atau benda material yang memiliki nilai relatif. Banyak filsuf yang menyatakan bahwa kekayaan sejati sebenarnya bukanlah barang atau benda material yang dapat diukur, tetapi justru merupakan nilai-nilai yang tidak dapat diukur seperti cinta, kebahagiaan, kedamaian batin, dan kesadaran akan diri sendiri dan keberadaan manusia di dunia.

Menurut filsuf Yunani, Epikurus, kebahagiaan sejati terletak pada kebebasan dari rasa takut dan kekhawatiran, serta kemampuan untuk menikmati kebahagiaan sederhana. Dalam pandangan ini, kekayaan hanya memiliki nilai relatif dan tidak dapat membawa kebahagiaan sejati. Epikurus juga menekankan bahwa kekayaan sejati terletak pada persahabatan, kasih sayang, dan kebaikan moral yang dilakukan kepada orang lain.

Di sisi lain, filsuf Stoik, Seneca, menyarankan agar manusia menghargai kekayaan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang lebih besar dalam hidup. Dalam pandangan ini, kekayaan tidak boleh dijadikan sebagai tujuan utama dalam hidup, tetapi sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan yang lebih besar. Seneca juga menekankan pentingnya kebebasan dalam mengelola harta dan menekan pengaruhnya terhadap hidup manusia.

Dalam konteks modern, filosof berkebangsaan India, Mahatma Gandhi, juga memiliki pandangan tentang kekayaan sejati. Ia menekankan bahwa kekayaan yang sejati terletak pada kemampuan manusia untuk melayani orang lain dan berkontribusi pada kebaikan masyarakat. Gandhi menolak pandangan materialistik tentang kekayaan dan menekankan pentingnya memandang harta sebagai alat untuk mencapai kebahagiaan bersama.

Dalam kesimpulannya, harta atau kekayaan dapat dilihat dalam berbagai perspektif dan memiliki nilai relatif yang berbeda-beda bagi setiap orang. Namun, melalui eksplorasi pandangan-pandangan filosofis, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai yang sebenarnya berharga dalam hidup, seperti kebebasan, kebahagiaan, dan pelayanan kepada orang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline