SMA Negeri 5 Banjarmasin di jalan Sultan Adam, menjadi tempat Pencanangan Gerakan Revolusi Hijau dan Revolusi Bahasa tingkat SMA dan SMK se Kalimantan Selatan kemarin (29/09). Kedua gerakan tersebut dicanangkan langsung oleh Gubernur Sahbirin Noor, melalui sebuah pembubuhan tanda tangan di sebuah baliho yang disediakan panitia.
Menurut Sahbirin, revolusi hijau terus digelorakan bahkan sampai di satuan pendidikan sebagai upaya meminimalisir pemanasan global. Selain dinas kehutanan sebagai leading sektor, saat ini pihaknya terus memboomingkan revolusi hijau melalui sektor lain seperti pendidikan, dengan mengajak kalangan pelajar SMA dan SMK.
Tujuannya untuk menyadarkan pelajar akan pentingnya arti penghijauan dari menanam sebatang pohon. Selain itu, Birin berharap kegiatan ini dapat menjadi pendorong dan semangat bagi semua kalangan untuk senang melakukan penghijauan, yang dampaknya menjadikan suasana hijau, sejuk dan nyaman.
Sementara terkait Revolusi Bahasa, Birin memberikan perhatian khusus agar anak-anak bisa pintar dan cerdas dalam berkomunikasi khususnya menguasai bahasa inggris yakni dengan memberlakukan bicara bahasa inggris selama disekolah.
Ia mengaku dirinya sangat menyadari di era persaingan global saat ini, begitu ketat persaingan antar provinsi bahkan antar negara yang membuat masyarakat harus menguasai bahasa asing yang digunakan untuk komunikasi internasional.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kalsel - Muhammad Yusuf Effendi mengatakan, momentum Pencanangan Revolusi Hijau dan Revolusi Bahasa dapat menggelorakan lagi semangat pelajar di satuan pendidikan, untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan penguasaan bahasa asing. Untuk revolusi hijau menurut Yusuf akan terus ditingkatkan, sedangkan revolusi bahasa sudah berjalan disatuan pendidikan di SMA dam SMK.
Selain itu, rencananya Ia juga akan melakukan pencanangan revolusi hijau dan revolusi bahasa ini ketingkat satuan pendidikan SD dan SMP. Untuk menindaklanjuti rencana tersebut, pihaknya akan bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan kabupaten kota pada awal pekan depan, untuk mendorong implementasi kedua gerakan tersebut. Adapun untuk revolusi bahasa, Yusuf menerangkan sudah menjalankan program penggunaan bahasa Inggris selama satu jam dalam sepekan di sekolah.(Rz)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H