Lihat ke Halaman Asli

Smartfm Banjarmasin

A Part Of Magentic Network, Kompas Gramedia

Usulan Ditolak LLAJ, Pemko Banjarmasin Lobi Pusat

Diperbarui: 3 April 2020   13:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wali Kota Banjarmasin - Ibnu Sina | dokpri

Setelah ditolak Forum LLAJ Kota Banjarmasin, Pemko Banjarmasin menempuh jalur lain untuk mendapatkan izin karantina wilayah dalam skala kecil, agar bisa menekan penyebaran Virus Corona. Cara yang ditempuh adalah dengan mengusulkannya kepada Pemerintah Pusat, melalui Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menegaskan, pihaknya tidak pernah menyerah dalam usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di ibukota Kalimantan Selatan. Apalagi setelah Banjarmasin dinyatakan local transmission dan masuk zona merah penyebaran Virus Corona, karena menjadi daerah tertinggi yang positif terinfeksi Covid-19 di Kalsel. 

Ia mengakui, penutupan perbatasan Kota Banjarmasin memang tidak boleh dilakukan, karena hal itu sudah masuk dalam kategori local lockdown atau karantina wilayah yang kewenangannya berada di tangan Pemerintah Pusat. 

Namun pihaknya menentukan opsi lain melalui skenario baru, yakni memperketat akses keluar-masuk Kota Banjarmasin. Untuk sementara, Pemko Banjarmasin sudah membangun posko di beberapa perbatasan pintu masuk untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat, terkait rencana pengetatan tersebut.

Ibnu menambahkan, upaya lain yang telah dilakukan adalah dengan meminta izin kepada Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan, untuk memeriksa kesehatan para penumpang bus dari luar Kalsel yang turun di terminal induk KM. 6. Jika memenuhi kriteria yang ditentukan, maka penumpang tersebut akan ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19. (RZI)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline