Puluhan pengemudi ojek online - ojol siang tadi (28/02) beramai - ramai mendatangi Balai Kota Banjarmasin, karena tidak diterima atas perlakuan petugas Dinas Perhubungan yang dianggap arogan dalam melakukan penindakan di lapangan. Kedatangan mereka dihadang oleh sejumlah petugas Dishub dan hampir terjadi bentrokan.
Septian Pratama - Salah seorang pengemudi Ojol mengaku, mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan oleh petugas di lapangan, saat dirinya kedapatan sedang parkir di atas trotoar di jalan A. Yani Kilometer 3. Di mana petugas bersangkutan dinlai mengangkut kendaraannya secara paksa, sehingga sempat terjadi perlawanan.
Bahkan petugas sempat merebut dan melemparkan smartphone salah seorang pengemudi ojol lainnya, saat mencoba merekam kejadian. Atas dasar itulah, dirinya bersama rekan - rekan lainnya sepakat mendatangi Balaik Kota, untuk meminta pertanggung jawaban. Kendati mengakui kesalahan yang dilakukan dirinya, namun Ia berharap petugas Dishub bisa bersikap lebih sopan.
Sementara itu Ikhwan Norkhalik - Kepala Dinas Perhubungan Banjarmasin mengaku, penertiban yang dilakukan petugas di lapangan merupakan instruksi langsung dari dirinya. Mengingat keberadaan trotoar di sepanjang jalan Ahmad Yani diperuntukan bagi masyarakat pejalan kaki.
"penindakan di trotoar A.Yani itu atas dasar perintah saya", tegas Ikhwan.
Keributan yang terjadi di lapangan menurutnya berasal dari pengemudi ojol bersangkutan, karena berusaha menolak saat akan ditertibkan. Sedangkan aksi perebutan smartphone untuk menghindari terjadinya informasi hoax, yang dapat mencoreng instansinya.
"Kami tidak ingin terjadi bias dengan hasil rekaman pengemudi ojol tersebut", ucapnya.
Ia memastikan akan tetap bersikap keras kepada siapapun yang melanggar aturan lalu lintas, dan tidak akan takut terhadap aksi penyerangan dari kelompok manapun. (Ju)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H