Pada suatu ketika..
Hujan turun dengan derasnya..
Bergemuruh dengan lantangnya..
Seperti diriku yang berteriak..
Seperti jiwaku yang ingin memberontak dari hitam putihnya dunia..
Dapatkah aku berjalan dengan tegap, sementara hatiku menunduk...
Dapatkah aku tersenyum kepada dunia, sementara jiwaku remuk di sini..
Aku tahu..aku butuh hidup untuk hidupku dan orang-orang yang ku sayangi..
Tapi aku sadar..untuk hidup aku perlu penopang..
Aku butuh seseorang yang bisa kujadikan tempat bersandar saat ku lelah..
Memeluku saat ku butuh tenang..
Menyemangatiku saat ragaku sudah enggan untuk melakukan apapun..
Menyiramiku dengan cinta saat aku butuh dicintai..
Menemaniku saat aku benar-benar merasa sendiri..
Saat semua orang tak ada waktu dan ruang untukku lagi..
Menyayangiku saat aku merasa semua orang membenciku..
Mengasihiku saat tak ada lagi yang mau melihat mataku..
Mata yang tak bosannya mengeluarkan air mata..
Untuk obati semua sakit dan perihku..
Tuhan...
Bolehkah aku meminta?
Penopang itu tidak pernah lelah untukku..
Tidak pernah letih untuk menjalani cinta yang membosankan ini..
Agar ia tetap setia dengan janjinya..
Agar ia kuat menjalani cinta yang memuakkan ini..
Karena aku menyayanginya dan hanya dia yang aku sayangi..
Sampai detak jantung ini berhenti berdetak..
Saat oksigen sudah enggan masuk ke tubuhku..
Saat air ditubuhku sudah habis mengalir di tubuh ini..
Tuhan..
Jangan biarkan aku menyesal untuk mempertahankan cinta ini..
Untuk selalu setia dengan ikatan ini..
Untuk selalu menjaga hatinya bersemai di hatiku..
Karena aku takkan pernah berhenti menyayanginya..
(saat dunia tak terasa indah untukku)
