Lihat ke Halaman Asli

Bukan Bimbel Biasa

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1429723665192342105

[caption id="attachment_379759" align="aligncenter" width="490" caption="dok. pri"][/caption]

Terdapat fenomena menarik dalam dunia pendidikan yaitu menjamurnya lembaga bimbingan belajar (bimbel yang bersifat profit/non profit, dan yang dikelola individu maupun kelompok. Ada banyak sekali faktor baik faktor yang positif maupun yang negatif  yang melatarbelakangi menjamurnya bimbingan belajar di berbagai tempat. faktor positifnya, kesadaran akan kebutuhan pendidikan semakin meningkat di tengah masyarakat. Kesadaran tersebut ditunjang dengan semakin majunya teknologi dan pengetahuan yang memicu masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya pendidikan. Selain itu, banyak kelompok/individu-individu yang sadar akan pentingnya pendidikan, dan mereka tergerak untuk mengadakan bimbingan belajar.

sedangkan faktor negatif yang melatar belakangi menjamurnya bimbel diberbagi tempat adalah kurangnya waktu yang dimiliki oleh para orang tua dalam mengajar anaknya yang diakibatkan oleh padatnya jadwal kesibukan yang dimiliki oleh setiap orang tua. selain itu faktor negatif yang tidak kalah penting adalah kurang efektifnya metode pembelajaran yang ada di sekolah formal seperti beban tugas (PR) yang banyak sekali,  Ujian Nasional yang menjadi momok utama anak-anak sekolah, kurang maksimalnya peran guru pelajaran di kelas dll. oleh karena itu bimbel hanya dianggap sebagai jalan pintas di dalam sistem pendidikan.

namun ironisnya bimbingan belajar seringkali hanya dimanfaatkan siswa untuk membantu mereka dalam membuat PR atau hanya untuk mencari nilai suatu mata pelajaran. kakak mentor hanya disibukan dengan bagaimana menyelesaikan PR atau tugas para siswa. selain itu kadang bimbingan belajar hanya memberikan jalan pintas terhadap siswa. akibatnya akan berdampak pada menurunnya kualitas seorang murid yang jelas tentu mempengaruhi kualitas pendidikan juga.

akan tetapi perbaikan demi perbaikan sudah mulai diupayakan oleh berbagai pihak terutama negara. ada beberapa terobosan cukup brilian yang dilakukan Negara melalui menteri pendidikannya yaitu merubah paradigma pendidikan dengan menghentikan kurikulum 2013 yang dinilai kurang efektif, tidak menjadikan Ujian Nasional sebagai syarat utama kelulusan, membrantas mafia pendidikandan menjadikan revolusi pendidikan sebagai dasar dari pendidikan itu sendiri. kebijakan tentu akan mengubah arah pendidikan bangsa ini.

sebagai sarana penunjang pendidikan bimbel harus bersinergi dengan cita-cita bangsa dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik. oleh karena itu sangat perlu untuk setiap bimbel yang sudah ada untuk mengubah paradigmanya dalam mengajar. bimbel bukan jalan pintas dalam pendidikan melainkan partner ideal sekolah formal dalam membangun pendidikan yang lebih baik. bimbel membantu kesadaran anak dalam belajar dengan metode yang lebih fun dan fleksibel yang mungkin tidak bisa diterapkan disekolah. karena sifatnya yang lebih fun dan fleksibel bimbel juga harus mampu membantu menjawab kebutuhan psikologis anak. hal tersebut akan membantu meningkat kualitas seorang pelajar yang tentu akan juga meningkatkan kualitas pendidikan.

Salam Perubahan....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline