Lihat ke Halaman Asli

Maya Sariati

Penulis Lepas

Partisipasi Wanita dalam Permainan Visual Daring

Diperbarui: 8 Maret 2023   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Games. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejak diperkenalkan, game online semakin populer dengan cepat. Meskipun game telah lama dilihat sebagai hobi yang didominasi pria, jumlah gamer wanita terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pergeseran ini tidak luput dari perhatian, dan beberapa game baru-baru ini berupaya untuk menyambut pemain wanita dengan lebih baik. Artikel ini akan membahas tentang keberadaan wanita dalam game virtual.

Representasi Dalam Game

Industri game telah membuat kemajuan menuju keragaman dan inklusi, antara lain dengan memberikan karakter wanita penggambaran yang lebih disukai dan realistis. Wanita dulu distereotipkan sebagai objek seksual atau karakter tak berdaya dalam video game. Semakin banyak video game akhir-akhir ini yang menyertakan protagonis wanita multidimensi yang tidak dibatasi oleh jenis kelaminnya. Dalam beberapa tahun terakhir, video game seperti Tomb Raider, Horizon: Zero Dawn, dan The Last of Us Part II telah mendapat pujian atas representasi positif mereka dari protagonis wanita.

Aloy, sang protagonis game, adalah pemburu yang kompeten dalam misi untuk mempelajari lebih lanjut tentang latar belakangnya di Horizon: Zero Dawn. Perjalanan yang dia tempuh dan rintangan yang harus dia atasi adalah fokus utama cerita, bukan jenis kelaminnya. Ellie, protagonis dari The Last of Us Part II, adalah karakter yang bernuansa serupa dan memiliki banyak segi, dengan orientasi seksualnya hanyalah salah satu segi dari kepribadiannya secara keseluruhan. Karakter wanita satu dimensi di masa lalu tidak ada apa-apanya dibandingkan protagonis modern ini.

Di Esports, Wanita Memainkan Peran Kunci

Wanita juga membuat langkah menuju visibilitas yang lebih besar dalam esports. Namun, wanita membuat langkah menuju paritas dalam esports. Dignitas, tim esports yang semuanya perempuan, mendobrak penghalang pada tahun 2018 dengan menempati posisi pertama di acara besar untuk Counter-Strike: Global Offensive. Seorang pemain esports bernama Geguri baru-baru ini membuat heboh karena kehebatannya dalam video game Overwatch. Ini hanyalah segelintir dari banyak wanita yang telah masuk ke industri esports yang didominasi pria dan menunjukkan bahwa mereka juga termasuk di sana.

Terlepas dari kemajuan ini, wanita terus menghadapi kendala besar saat mencoba masuk ke industri esports. Kelangkaan model peran wanita yang kuat adalah masalah serius. Bagi wanita muda, prospek menjadi besar di esports mungkin akan mengecilkan hati jika mereka tidak melihat panutan di puncak. Tidak jarang juga perempuan mengalami permusuhan dan diskriminasi dari pemain lain di komunitas game online, sehingga sulit bagi mereka untuk merasa nyaman atau aman bekerja di sana.

Masalah dan Jawaban

Kesenjangan gender dalam game online telah menyempit, tetapi perempuan masih menghadapi kendala. Pelecehan adalah masalah utama. Dalam game, pemain wanita sering menghadapi komentar seksis dan kasar dari pemain pria, yang bisa jadi tidak menyenangkan dan bahkan berbahaya. Namun, langkah-langkah diambil untuk mengatasi masalah ini. Beberapa game memiliki sistem pelaporan di mana pemain dapat melaporkan pelecehan, dan yang lain telah berupaya untuk menciptakan zona bebas pelecehan khusus untuk pemain wanita.

Kurangnya kelompok yang kurang terwakili dalam desain game merupakan kendala lain. Mungkin ada lebih banyak wanita dalam game sekarang daripada satu dekade lalu, tetapi masalah keragaman tetap ada di tim pengembangan. Membuat game yang dapat diakses oleh orang-orang dari berbagai latar belakang dan pengalaman dapat menjadi tantangan tanpa berbagai sudut pandang. Women in Gaming International dan International Game Developers Association adalah dua kelompok yang berusaha untuk memperbaiki situasi ini.

Penutup

Memang sangat membanggakan melihat upaya yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah gamer wanita. Ada banyak tren yang menggembirakan, termasuk meningkatnya visibilitas karakter wanita dan meningkatnya jumlah wanita yang berpartisipasi dalam esports. Namun, lebih banyak upaya perlu dilakukan untuk menjadikan game sebagai ruang yang lebih inklusif dan aman bagi semua orang, termasuk wanita. Di platform kami, Nexus Gaming contohnya, kami selalu berupaya menjadikan game online sebagai pengalaman yang ramah dan menghibur bagi semua orang. Salah satu caranya yaitu dengan mendorong keragaman dalam desain game, menciptakan lingkungan bermain yang netral gender, dan menghilangkan diskriminasi dan pelecehan, terutama dalam permainan yang ramai dimainkan seperti slot nexus.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline