Lihat ke Halaman Asli

Sinetron dan Minusnya

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di indonesia terdapat banyak sinetron – sinetron yang membuat para penikmat televisi menjadi lebih lama duduk di depan tv. Di saat ini ada beberapa film khususnya para remaja lebih suka berada di rumah sebagian besar dikarena film tersebut dibintangi oleh aktor – aktor ganteng yang membuat mereka suka melihatnya. Disisi lain, film tersebut juga membuat para remaja semakin banyak waktu yang terbuang percuma karena waktu untuk belajar mereka terbuang percuma. Ironinya, kegiatan menonton runtin ini sangat didukung oleh orang tua. Bentuk dukungan orang tua secara tidak langsung adalah dengan cara membiarkan mereka tetap menonton acara tersebut yang membuat mereka terpengaruh, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Sinetron – sinetron tersebut secara tidak langsung mempengaruhi pikiran atau alam bawah sadar, dikarenakan otak kita merekam apa yang kita lihat dan kita dengar. Sebagai contoh : kita diajaarkan membaca dan menulis dengan cara melihat huruf dan mendengarkan yang diucapkan guru secara berulang – ulang sehingga alam bawah sadar kita sudah hafal apa yang diajarkan. Sehingga kadang kala kita lihat sebagian orang – orang meniru apa yang mereka tonton. Maka dari itu penulis berpesan dalam kebaikan dan saling menasehati terutama untuk diri pribadi penulis sendiri, sebaiknya kita tinggalkan sinetron – sinetron maupun film – film yang tidak bermanfaat bagi kita. Jika kita jenuh dengan satu sunnah maka kita bisa mengamalkan sunnah yang lainnya. Demikianlah dari penulis ucapkan semoga tulisan singkat ini dapat membawa berkah dan manfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline