Lihat ke Halaman Asli

Silvi Sagala

Mahasiswi

Kertas Bisa Memicu Pemanasan Global?

Diperbarui: 24 Oktober 2021   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.ruangenergi.com

   

Kertas merupakan salah satu benda yang tak pernah jauh dari kita. Sejarah mencatat bahwa Indonesia pertama kali memproduksi kertas pada abad ke-7 dan sampai saat ini kertas bisa dikatakan masih menjadi media utama bagi seseorang untuk menulis.  

Kertas merupakan hasil dari olahan bahan-bahan yang diperoleh dari alam, salah satunya kayu. Pada umumnya, jenis kayu yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam proses pengolahan kertas adalah kayu akasia dan kayu sengon. 

Selain itu, bambu juga dapat digunakan sebagai bahan baku dari kertas. Hal ini sering terjadi di kawasan Asia, khususnya China, Jepang, dan Korea yang memiliki produksi bambu yang sangat tinggi.

Meskipun banyak masyarakat dan ahli yang mengatakan bahwa penggunaan kertas jauh lebih baik dibandingkan penggunaan plastik, kertas juga memiliki dampak negatif yang tak kalah buruk dari penggunaan plastik apabila kita tidak bijaksana dalam menggunakannya. Penggunaan kertas ternyata berkontribusi dalam menyumbang emisi gas rumah kaca yang dapat mempercepat terjadinya pemanasan global. Hal ini menandakan baik penggunaan kertas dan plastik, sama-sama menjadi kontributor dalam memicu terjadinya pemanasan global.

Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kertas berbanding lurus dengan meningkatnya bahan baku, dalam hal ini kayu, yang diperlukan dalam memproduksi kertas. 

Bahan baku yang berasal dari pohon seringkali memicu terjadinya pembabatan hutan (deforestasi). Penebangan pohon yang tidak dibersamai dengan reforestasi yang tepat tentu saja akan berperan dalam memicu terjadinya pemanasan global.

Panas global yang mengakibatkan suhu bumi mengalami peningkatan akan berdampak terhadap mencairnya es di kutub, naiknya muka air laut, pergeseran pola curah hujan, serta anomali cuaca atau cuaca ekstrem. 

Dampak tersebut tentu merugikan segala aspek kehidupan, mulai dari ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya.  Kita seringkali mengesampingkan dampak negatif apabila menggunakan kertas secara berlebihan. Harga kertas yang dapat dikatakan cukup terjangkau juga menjadi salah satu faktor yang memicu kita dengan begitu mudahnya menghabiskan banyak kertas.

Sejauh ini, meskipun kita sudah memasuki era digitalisasi, tak bisa dipungkiri bahwa kertas masih kita perlukan dalam menunjang aktivitas sehari-hari. 

Salah satu cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca demi mewujudkan visi Net-Zero Emissions di Indonesia pada tahun 2060 adalah dengan menimbulkan kesadaran akan pentingnya kebijaksanaan dalam menggunakan kertas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline