Lihat ke Halaman Asli

KKN KOLABORATIF 246 SLAWU

KKN KOLABORATIF 246 | SLAWU

Kelompok 246 KKN Kolaboratif Gandeng PKK Atasi Stunting di Desa Slawu Kabupaten Jember

Diperbarui: 6 Agustus 2024   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Kolaboratif 246

KKN Kolaboratif 246

KKN Kolaboratif 246

Program kerja utama mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 246 yang disusun bersama Perangkat Desa dan Dosen Pembimbing berfokus pada penanganan stunting di Desa Slawu.  Kabupaten Jember diketahui merupakan kabupaten dengan angka Stunting tertinggi di Jawa Timur (Data SSGI, 2022). Oleh karena itu, isu stunting masih menjadi permasalahan utama yang membutuhkan perhatian semua pihak.

Kelurahan Slawu adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember yang mayoritas masyarakatnya memiliki usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Potensi UMKM di Desa Slawu yaitu budidaya lele, dianggap dapat bersinergi dengan program yang diusung oleh mahasiswa KKN demi tercapainya kesejahteraan masyarakat dan mensukseskan pemberantasan stunting di Desa Slawu .

Salah satu bentuk pelaksanaan program kerja yang digelar di penghujung bulan, Rabu 31 Juli 2024. Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 kelompok 246 bersama Ibu-Ibu PKK mengadakan kegiatan penyuluhan kepada kader posyandu terkait pemenuhan gizi untuk balita stunting. Kegiatan Rembug Stunting ini dilaksanakan di Balai Desa yang dihadiri sebanyak 30 orang ibu  PKK dan kader posyandu. Turut hadir juga diantaranya Wakil Ketua TPPKK, Perwakilan PLKB, Bidan penanggung jawab wilayah Kelurahan Slawu serta Ahli Gizi dari Puskesmas Banjarsengon. Penyuluhan yang disampaikan oleh Ira dan Siti Saidah (mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 246) berfokus pada percepatan penurunan stunting, dengan tema Cukupi Gizi Untuk Slawu Bebas Stunting. 

Diawali dengan penjelasan mengenai pengertian stunting, penyebab, ciri-ciri, dampak, dan penanggulangan stunting. Beberapa audiens berkesempatan untuk bertanya seputar gizi untuk balita stunting. Hal ini menunjukkan antusiasme yang baik dari para kader posyandu dalam program penanganan stunting.  Pada kegiatan ini mahasiswa KKN juga membagikan makanan tambahan berbahan dasar lele serta memberikan tutorial cara mengolah makanan dengan memanfaatkan potensi desa setempat, yakni nugget lele. 

Koordinator Desa KKN Kolaboratif kelompok 246 mengatakan bahwa program yang disusun ini merupakan salah satu alternatif dalam membangun potensi desa yang ada. "Banyak sekali bantuan dan dukungan yang kami dapatkan baik berupa materi maupun non-materi dari pihak kelurahan dan warga desa Slawu yang sangat berperan penting dalam mensukseskan program kerja kami, saya sangat berterimakasih atas hal ini" ucap Yoga. 

Seluruh sesi kegiatan rembug stunting berjalan lancar. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi dampak positif dan wawasan kepada ibu-ibu PKK dan kader posyandu sebagai pihak yang akan terus berperan aktif dalam program Slawu anti stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline