Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Jokowi?

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1401456012832686837

Saya hanya ingin menyampaikan fakta-fakta bahwa dengan kepemimpinan Jokowi Indonesia akan menjadi Hebat.

1. Dapat meningkatkan pendapatan daerah.

Hanya dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun menjabat Gubernur DKI PAD Jakarta 2013 naik sebesar 8 trilliun atau sebesar 36% versus 2012. Bayangkan apabila pak Jokowi memimpin Indonesia pastinya pendapatan negara juga akan ikut naik.

2. Tidak menerapkan sistem KKN untuk membagi jabatan.

Fakta yang sudah kita ketahui bersama bahwa Jokowi telah menerapkan sistem lelang jabatan untuk para Camat dan Lurah serta pegawai negeri lainnya. Dengan demikian profesionalisme para eksekutif akan lebih terjaga dibandingkan dengan sistem nepotisme. Dapat dipastikan apabila menjadi Presiden Pak Jokowi juga akan menerapkan hal yang sama untuk para menterinya. Sudah bisa kita lihat bahwa Pak Jokowi tidak mau membagi-bagi kursi untuk partai koalisinya. Tetapi Pak Jokowi mengedepankan profesionalisme untuk para menterinya.

3.  Menjalankan sistem keterbukaan / transparansi anggaran.

Dengan pendampingan KPK, Pemprov DKI telah membangun sistem untuk keterbukaan dalam hal akses informasi publik, anggaran, transparansi pengadaan barang, dan transparansi pengaduan. Apabila sistem ini dapat dilaksanakan di seluruh Indonesia tentunya korupsi akan dapat ditekan seminimal mungkin.

4. Pro-kebijakan bukan Pro-popularitas.

Jokowi berhasil membuat program dengan substansi yang pro-kebijakan, bukan pro-popularitas.  Satu bulan setelah dilantik, Pak Jokowi mengeluarkan KJS (Kartu Jakarta Sehat). Selain itu Jokowi juga mampu mewujudkan Kartu Jakarta Pintar. Sistem ini berbeda dengan program sekolah gratis yang umum dibuat daerah lain yang hanya meliputi biaya SPP. "KJP ini untuk menutup 13 komponen biaya (seragam, sepatu, buku, transport, les ekstrakurikuler dll). Jadi,betul-betul membangun sistem,tidak hanya program sosial yang sifatnya sementara yang bertujuan untuk cari popularitas supaya terpilih lagi.

5. Berdemokrasi dengan gaya "blusukan"

Gaya kepemimpinan ala pak Jokowi berbeda sekali dengan yang lain. Dengan gaya blusukan Pak Jokowi meniadakan gap antara rakyat dengan dirinya, tidak menghiraukan formalitas. Dengan melakukan ini Pak Jokowi dapat mengetahui masalah yang sebenarnya dan dapat langsung memberikan instruksi ataupun bantuan yang diperlukan pada saat itu juga. Kita butuh pemimpin yang dekat dengan rakyatnya, tidak hanya memberikan perintah kepada bawahan yang belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan rakyatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline