Lihat ke Halaman Asli

Perenang Cilik Jebolan Tugu Muda

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

perenang cilik tugu muda

Tugu Muda, tadi malam pukul 20:45 waktu semarang, dua anak kecil berumur 9 tahunan bugil ditengah bundaran kolam tugu muda, badannya kurus, basah kuyup berenang bolak balik dari tengah ke tepi kolam air yang kotor sambil berteriak kedinginan "maneh mas!! maneh!! sing ewunan to!!" dua anak itu menengadahkan tangannya meminta dilemparkan uang ribuan ke kolam.

Ada seorang Mas-mas kepalanya botak pakai kacamata bulat tiba-tiba melemparkan 2 koin ketengah kolam, 2 anak itu pun sigap menceburkan diri ke kolam berebutan mencari dimana koin itu terjatuh.. "horeeee dapet lagi!!", salah satu anak itu mendapatkan koin dan dikumpulkan ditengah bundaran tugu muda, entah sudah barapa koin yang dia kumpulkan. kelihatannya mereka sangat senang mendapatkan uang koin walaupun harus berbasah ria dalam kolam yang hitam dan kotor sambil menggigil kedinginan.

Mau mengingatkan tapi bagaimana? sebenarnya berbahaya sekali berenang kolam tugumuda, entah ada bakteri atau kotoran yang membawa penyakit, kalau anak itu menelan air kolam bisa sakit perut. Aku panggil saja kedua anak itu dari pinggir kolam "dek kesini, aku kasih sini!", anak kecil itu menjawab "ah ngapusi ik!" menyangkal tidak percaya dengan logat semarangan yang kental. "sini beneran!" aku acungkan 2 lembar uang kertas dua ribuan. "sudah pulang sana, dah malem dingin, nanati sakit lho!!" aku menasehati supaya mentas dari kolam, tapi kedua anak itu tak menghiraukan dan meminta untuk melemparkan uang lebih banyak lagi.

setelah memungut uang 2 lembar itu di kembali lagi ketengah kolam, dan masih meminta untuk dilemparkan uang dengan menggigil. Anak seumurnya seharusnya dirumah dan mulai belajar untuk sekolahnya esok hari, tapi jam segini mereka masih bermain air kolam yang kotor dengan mengharap uang belas kasihan.

jadi ingat sila "keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia" dan pasal yang ini "Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara" sepertinya pasal dan sila itu hilang di kolong langit yang namanya endonesa, dan belum bisa terwujud sebagaimana mestinya.

ttd

slamet riyadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline