Lihat ke Halaman Asli

SLAM Indonesia

Media Anak Muda

Sekolah Rap, Sekolah Rakyat Ala Tuan Tigabelas

Diperbarui: 5 Juni 2019   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Wew Class, Sekolah Rap, Sekolah Rakyat.  Tuan Tigabelas memberikan kesempatan kepada siapapun untuk belajar dan mengenal lebih jauh tentang musik dan visual khususnya hip hop secara spesifik, rap, videography, dan music production. 

Berawal dari omong kosong tongkrongan dibentuklah sekolah rap. Wew Class adalah program kolektif yang dijalankan di tahun 2018 lalu. Tujuannya memberikan kesempatan kepada siapapun untuk belajar dan mengenal lebih jauh tentang musik dan visual khususnya hip hop secara spesifik, rap, videography, dan music production.  

Kelas ini dikelola, salah satunya oleh rapper asal Barat Jakarta-Tanah Sumatera, yaitu Tuan Tigabelas. Menurutnya sekolah ini didirikan karena sulitnya mencari tempat untuk belajar rap ketika ia memulai karir sebagai rapper. Begitupun juga ketika ingin membuat video klip dan memproduksi musik yang mungkin hanya bisa dipelajari di tutorial Youtube. Hal ini dirasakan sebagian besar oleh pelaku-pelaku hiphop lokal tanah air.

Sebagai sebuah 'sekolah', Wew Class tak hanya dibentuk dengan seadanya saja, melainkan Tuan Tigabelas bersama teman-teman dari Wew Records membuatnya dengan proper, "Pengajar-pengajar yang kita panggil, bukannya sekedar gua bilang terimakasih, nggak. Gua kasih fee, gua kasih transport juga. Gua usahain kasih equipment yang cukup. Lo buat ngajar butuhnya apa? Gua sewain. 

Walaupun akhirnya kita utang juga hahaha. Gua pengennya sampe gitu." Cuplikan jawab tuan tigabelas. Tenaga pengajar yang terlibat yakni TuanTigabelas-Yacko untuk kelas rap, Bonie MC-DJ Teezy (Bless the mic) untuk mengajar kelas Music Production, Jovan Arvisco dan Indra DomDom untuk kelas videography.

Tuan Tigabelas bersama Yacko merancang kurikulum bagaimana caranya menyiapkan teman-teman di kelas dalam sebulan. "Kita bikin sekolah singkat selama sebulan. Ada 4 kali pertemuan. Mereka bisa belajar. Ketika mereka keluar, mereka bisa bikin lagu sendiri.", kata Tuan Tigabelas dalam wawancara bersama SLAM Indonesia. 

Di hari terakhir kelas music production bikin musik yang diisi sama kelas rap, dibikinin video klip sama kelas videografi. Lagunya pun keluar di Spotify dan juga video klipnya. Sehingga ketika mereka lulus dari kelas ini punya karya kongkrit siap dinikmati publik.

Jika dulu Tan Malaka mengelola "SI School" yang ditujukan khusus bagi golongan yang tak dapat tempat untuk bersekolah di Kota Semarang. Wew Class yang dikelola Tuan Tigabelas bersama kawan-kawan Wew Records ini diikuti oleh orang-orang yang tak pernah bersentuhan dengan ranah rap dan recording. "Gua pikir kan bakal rapper-rapper yang ikut. Tapi 80 persen yang ikut kayak orang yang nggak tau nulis lirik tuh gimana." Ujar Tuan tigabelas.

Awalnya Tuan Tigabelas ingin membebaskan biaya Wew Class ini, namun menurut pihak yang menjadi tempat kerjasamanya menolak, "Tempat yang gua ajak kerjasama keberatan, karena mereka berpendapat mindsetnya akan begini kalo ilmunya lo dapet gratis, lo nggak akan ngehargain itu. 

Akhirnya gua cuman kasih kayak sekedar persyaratan lo bayar 100 ribu tapi lo dapet kaos, dapet snack tiap belajar, dan dapet 4 kali pertemuan. Jadi 100 ribu kayak prosedur aja."

Jumlah yang mengikuti kelas rap ada 15 orang, kelas videografi ada 8, dan kelas music production ada 10. Menurut Tuan Tigabelas, ada beberapa hal yang mendasari dibuatnya Wew Class ini, pertama ialah tatap muka adalah metode yang paling bagus untuk belajar dibanding hanya belajar di kanal Youtube; kedua, giving back to people, yakni di mana untuk bisa sekolah musik cukup mahal, baik rap maupun video. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline