Ucapan bismillah ini saya dapatkan di suatu tempat dari sufi yang berdialog dengan saya mengenai arti kehidupan,hakikat,kemaujudan dan peran diri kita di alam semesta ini.sang sufi mengerti bahwa dia tidak perlu berbicara panjang lebar,berceramah,mengajari,berdakwah ataupun ebolarasi layaknya seorang ulama,kyai,ustad yang memberikan solusi,petuah-petuah yang sarat dengan anjuran,perintah larangan yang sering di tampilkan di acara-acara resmi,siaran ,perkumpulan dan aksesoris kehidupan lainnya.
Saya waktu itu tidak mengerti apakah sufi itu mengucapkannya hanya untuk mengimbangi pembicaraan saya atau hanya menyenangkan saja.karena bagi saya ucapan itu adalah hal yang biasa dalam tradisi untuk pembuka setiap kegiatan,awalan dari setiap bacaan kitab suci.jadi tidak ada yang baru,apalagi istimewa dari ucapannya.
Dengan berjalannya waktu ,rupanya saya keliru terhadap sufi ini.rupanya bismillah yang dia ucapkan dan yang dia maksudkan tersebut dalam dimensi filosofi,dalam lingkup universal dan dalam arti yang yang sangat privat dan rahasia sekali untuk orang umum.saya baru mengerti arti sesungguhnya,setelah saya banyak berkomunikasi,berdialog,sharing,berbicara,berpresentasi dan berbagi dengan khayalak ramai.
Di suatu waktu Kalau di dapur anda ada garam,dan anda berniat untuk memasak, salah satu bahan baku tersebut adalah seasoning nya.waktu anda meng create suatu masakan tersebut yang ada hasilnya adalah suami anda jengkel,anak-anak andapun protes sana-sini karena ternyata hasilnya masakan anda adalah masakan ter asin yang pernah anda sajikan untuk keluarga anda.anda merasa bersalah bingung,sedih,haru biru karena waktu anda memasak anda sudah memperhitungkan komposisinya,anda sudah pas membuat takarannya,dan ketika anda membubuhkannya anda sudah mencicipinya dengan selera yang pas.
Dalam dimensi komunitas,pergaulan,kemasyarakatan,kerja,sering kali kita banyak menjumpai analogi-analogi tersebut.banyak dari komunikasi tersebut tidak nyambung,salah paham,menimbulkan pertentangan,salah mengartikan,pembusukan,pragmatis dan lain sebagainya,sebagaimana saya salah mengartikan kehadiran si sufi teman dialog saya tersebut.saya salah mengartikan langkah-langkah nya,ucapannya,maksud dan tujuannya secara pragmatis.rupanya ucapan tersebut sejatinya saya diajak masuk dalam spectrum pergaulan yang lebih luas lagi,dalam tataran kosmis yang lebih tinggi lagi dan dalam keasinan yang lebih hakiki lagi,
Kembali dalam masalah keluarga anda lagi,bahwa masakan yang anda bikin itu ternyata asin nya tidak disebabkan oleh takaran garam anda,tidak di sebabkan oleh create elaborasi taste anda dan tidak di sebabkan oleh kelengahan anda,tapi masakan anda sangat asin karena lebih banyak di tentukan oleh factor alam.rupanya anda tidak salah,karena air yang buat anda memasak tersebut mempunyai tingkat keasaman tinggi.tapi anda tidak tahu apa penyebabnya.
Dalam karir,usaha,perjuangan anda sangat banyak keasinan-keasinan yang terjadi di sekeliling anda.buku yang anda tulis,kepandaian yang anda presentasikan,karir yang anda perjuangkan,usaha yang sedang anda tumbuhkan,dan seabrek keinginan anda yang ingin anda realisasikan ternyata juga akan mejumpai anomali-anomali seperti garam tadi.
Bismillah inilah yang jadi penawar dalam hidup anda,akan menjadi maestro dalam ketrampilan anda dan akan selalu menjadi anjing herder yang setia mengawal anda untuk belajar rasa tahu tingkat keasaman air tersebut.anda akan menjadi tahu kenapa create hidup anda tidak sesuai pas dalam takarannya.anda bisa tahu kenapa banyak konflik disekeliling anda,anda bisa tahu dengan lebih detil ketika anda banyak menimbulkan elaborasi-elaborasi asin dalam hidup anda.semakin banyak keasinan dalam struktur manajemen hidup anda,sebentar lagi anda akan mendapatkan arti dari ucapan bismillah si sufi untuk teman perjalanan hidup anda sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H