Lihat ke Halaman Asli

S Arif Billah

Seorang pemuda desa suka menggambar dan membaca

Gusar

Diperbarui: 2 Mei 2020   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bukan ku ingin memanfaatkan dinamika hati supaya menelurkan sebuah tulisan. Seperti ada hubungan sebab akibat. Anggap saja begitu.

Kegusaran ini ingin kunikmati sendiri. Sekarang. Bagaimana dengan diriku yang besok? Bagaimana bila suatu saat nanti hati ingin memunculkan perasaan yang sama?

 Tak ada manusia yang tak memiliki pergolakan di jiwanya. Di saat keinginan bertabrakan dengan tuntutan. Saat semua pilihan memunculkan dilema yang tak kunjung kita pahami makna dari itu semua.

Aku di sini sedang demikian. Sedang menulis kecamuk hati dan pikiran. Hati yang bersuara jernih memakai perasaan sebagai ujung tombaknya. Sedang pikiran memegang erat logika dalam alirannya. Saling bertubrukan. Atau saling menyebab-akibatkan. Entahlah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline