Lihat ke Halaman Asli

SLAMET NURHADI

Mencoba memberi arti, mengukir sejarah diri.

Bacalah dan Tuangkan

Diperbarui: 23 Juni 2019   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Apa yang telah saya baca selama ini belum bisa mempengaruhi apa yang akan saya tulis. Saya masih merasa bingung terhadap apa yang akan saya tulis karena masih belum punya ide yang muncul dan bisa dijadikan tulisan yang menarik. Harus dimulai darimana lagi ?, saya juga bingung yang terpenting hari ini saya memulai babak baru yakni beranjak dari yang awalnya hanya berangan untuk menulis, kali ini angan itu sudah saya realisasikan jadi tulisan.

Yups tulisan yang anda baca ini merupakan perubahan tahap berikutnya yang perlu terus saya latih, semoga kedepan saya tetap konsisten. dalam belajar menuangkan ide kedalam tulisan, dan saya sangat berharap diakhir tahun 2019 saya bisa menerbitkan satu buku yang bisa bermanfaat bagi sesama. saya sangat banyak terpengaruhi oleh tulisan yang saya baca entah mengapa saya mulai tertarik dengan menulis karena itu harus terus dikembankan, seperti apa yang sudah dijelaska oleh mas Rifai rif'an dalam bukunya, "kalau pengen bisa nulis ya belajar nulis". kurang lebihnya demikian.

Memang kebanyakan tulisan pertama dianggap tulisan sampah namun seiring berjalannya waktu dan dengan semangat yang gigih tulisan demi tulisan akan kelihatan nilai dan maknanya. Namun disamping saya belajar nulis akhir-akhir ini juga kecanduan buka aplikasi ipusnas yang merupakan aplikasi dari perputakaan nasional. Disana banyak buku buku yang dipinjamkan secara gratis, tapi dalam bentuk digital. banyak buku yang bisa dipinjam dan dibaca diaplikasi tersebut.

Selain itu kadang saya juga beli buku kertas namun sangat jarang, lebih cenderung buka aplikasi ipusnas dan cari beberapa buku utnuk dipinjam dan dibaca. Tidak bisa dipungkiri memang bahwa membaca adalah sumber pemasukan knowledge kedalam diri. Tak salah bila wahyu pertama Kanjeng Nabi adalah "iqro", bacalah.

Mungkin dilain tulisan saya akan bahas tentang mengapa wahyu pertama kanjeng nabi iqro, dan apa hubungannya dengan ummat Kanjeng Nabi ? kayaknya seru untuk dibuatkan tulisan. atau mungkin dari pembaca ada yang sudah tahu, silahkan chat atau diskusi bersama.

Wassalam.

Slamet Nurhadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline