Lihat ke Halaman Asli

SLAMET NURHADI

Mencoba memberi arti, mengukir sejarah diri.

Guru Hari Ini

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini merupakan hari yang begitu Bersejarah bagi bangsa Indonesia, dimana hari ini diperingati sebagai hari guru nasional. Dibeberapa bahkan dihampir semua sekolah merayakan hari guru dengan upacara dan pemberian hadiah ataupun souvenir yang diberikan oleh siswa kepada pahlawan tanpa tanda jasa.

Namun menurut saya itu semua hanyalah peringatan dan pemberian yang sia-sia, dimana saat ini guru semakin terjajah dengan kurikulum yang labil oleh keadaan politik negara kita, dimana hampir sudah dipastikan disetiap pergantian kepemimpinan akan berganti pula kurikulumnya.

Bukan hanya itu saja, semakin merajalelanya kasus HAM yang menuntut guru untuk lebih berhati-hati, karena sedikit saja melakukan tindak kedisiplinan , namanya akan terpampang dihalaman depan sebuah koran nasional dengan judul wajib yakni "KEKERASAN", padahal pada kenyataannya guru hanya memberi sedikit sentuhan karena anak didiknya tidak mengerjakan PR atau tidak berlaku SOPAN.

Dimana negara ini akan dibawa ketika guru tidak lagi dihormati dan diberi perhatian, dan rasa penghormatan dan perhatian itu saya rasa tidak hanya memberikan seikat bunga diwaktu hari guru namun hal yang lebih penting lagi kita sebagai siswa harus patuh dan sopan terhadap guru, terlebih lagi jika kita bisa mengukir nama kita dalam sebuah perlombaan, saya yakin guru akan merasa bangga dan merasa kehadirannya disana adalah benar-benar sebagai pelita dalam gelap gulita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline