Kegiatan ekstrakurikuler sudah menjadi bagian penting dalam rangkaian kegiatan yang ada di setiap sekolah, terbukti kalau kita membaca profil sebuah sekolah sudah hampir pasti tercantum jenis- jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah itu. Misalnya kegiatan Sains dan Keagamaan meliputi pelatihan OLYMPIADE SAINS dan kegiatan ROHIS, MARAWIS ; Kegiatan keterampilan seperti: PRAMUKA PUTRA, PRAMUKA PUTRI, Paskibra, KIR, PMR, Tata Busana, TEKNIK ELEKTRO, Pencinta Alam, JURNALISTIK, JAPANESE CLUB ; Kegiatan SENI dan OLAH RAGA seperti: BASKET, FUTSAL, Taekwondo, SENI MUSIK / SENI SUARA, SENI TARI ( Modern Dance ), TEATER, dll.
SMAN 2 Cikarang Utara juga memiliki BEBERAPA kegiatan ekstrakurikuler seperti yang disebutkan di atas. Dalam pelaksanaan kegiatan, kalau kita amati betapa banyak variasi POTENSI peserta didik yang terpendam. Sebagai contoh seorang peserta didik ketika di kelas terlihat pendiam tetapi ketika tampil di depan panggung ia begitu energik bak seorang artis yang melenggak- lenggok dalam acara X factor. Untuk kegiatan Pramuka selain melakukan kegiatan mingguan juga ada kegiatan tahunan berupa lomba KIBAR SILFAT ( Siliwangi Fatmawati ) bagi peserta didik SMP di sekitar sekolah. Adapun kegiatan tahunan PASKIBRA diberi nama LOKERBABE alias Lomba Kreasi Baris Berbaris, juga bagi peserta didik SMP di sekitar sekolah.
Dari beberapa pengamatan ternyata kegiatan ekstrakurikuler memberikan Motivasi tersendiri bagi peserta didik dalam mengembangkan dirinya. Karena selain kegiatan itu sesuai dengan pilihannya juga menyenangkan. Kondisi ini perlu direspon oleh para Pembina dan Guru demikian sehingga pembelajaran yang melibatkan segala aspek akan betul- betul memberikan pengalaman kepada peserta didik yang pada gilirannya nanti menjadikan peserta didik lebih percaya diri. Percaya diri merupakan modal dasar bagi peserta didik untuk belajar di era sekarang ini. Karena belajar saat ini yang dinilai tidak semata- mata pengetahuan saja, tetapi penilaian SIKAP dan KETERAMPILAN menjadi satu kasatuan penilaian yang disebut penilaian AUTENTIK. Pantaslah ada guru di AUSTRALIA yang menyatakan bahwa, saya tidak terlalu khawatir dengan nilai MATEMATIKA peserta didik SD saya rendah, daripada peserta didik saya tidak bisa memperagakan budaya ANTRI.
Slamet Budiarto, angkatan 2 no. urut 134
Mengajar di SMAN 2 Cikarang Utara Kabupaten Bekasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H