Lihat ke Halaman Asli

Slamet Arsa Wijaya

Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Semesta Ini Puisi Terindah

Diperbarui: 28 September 2020   05:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam dan gelap itu beda tapi bukan cerita duka
Gelap padam cahaya dan malam bertabur cahaya
Berusahalah untuk hati tak berselimut awan gulita
Agar dibelalaknya mata langkah tak tabrak asusila

Puisi itu hati kaya majinasi, inspirasi juga pekerti
Kelembutan ada di tiap ayunan tangan kanan kiri
Derap derap kaki singkirkan kerikil tajam dan duri
Keceriaan menyertai jiwa yang tak akal mengakali    
 
Puisi itu rona cahaya, dunia tak berpuisi gelap gulita
Berbait mentari rembulan dan bintang kaya warna
Jagad tak berpuisi sumpek sunyi kering dan hampa
Dia itu mata angin,laut pepohonan segar dan bunga  

Dunia tak berpuisi hambar sepi dan sunyi tanpa suara
Serangga, melata, mamalia dan insan pengatur irama
Semesta ini puisi paling indah ciptaan Tuhan Yang Esa
Jadilah pembaca berjiwa, berekspresi dan tetap sahaja

Berpuisisasi tak semata meluapan kekaguman
Akan pesona yang memancar sebagai wejangan
Memanja alam dan lestari bersemilir kenyamanan
Cipta karsa cinta yang tercapai berlulur kedamaian

Lukisan nan indah rupawan itu puisi tanpa kata
Tetapi menyimpan berjuta kalam padat makna
Penyair itu pelukis tak berkuas begitu indah kata katanya
Di luas kanvas hati dituangkannya segala keagungan rasa    
****
Bekasi, 19/05/14.
##Slamet Arsa Wijaya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline