"Saat ini, orang bisa ngantor di mana saja tidak harus selalu di Kantor. Sebagian pekerjaan bisa diselesaikan dengan duduk di warung Kopi. Lebih mudah dan menyenangkan, karena zaman memang sudah berubah,"
Kutipan di atas adalah pernyataan singkat Bupati Sintang Dr H. Jarot Winarno, M. Med, Ph, dalam sebuah kesempatan ketika mengunjungi sebuah kedai kopi di bilangan Jl. YC. Oevang Oeray, Sintang, Kalimantan Barat. Penyataan tersebut menegaskan keberpihakan Pemkab Sintang terhadap perkembangan bisnis berbasis kopi di Kabupaten Sintang sejak beberapa tahun terakhir.
Meski bukan merupakan penghasil komoditi kopi, harus diakui bahwa Sintang menjadi satu kota dengan perkembangan warung kopi luar biasa pesat di Kalimantan Barat, menyusul Kota Pontianak yang memang sudah dikenal memiliki banyak warung kopi. Bahkan dalam kesempatan yang lain, Jarot dengan bangga pernah menyatakan bahwa saat ini Sintang menjadi kota kedua di Indonesia dengan warung kopi terbanyak.
Kita sekarang sudah memiliki warung kopi terbanyak kedua di Indonesia, saya sudah survey ketika berkunjung ke banyak daerah. Dan ini patut membuat kita bangga.
Ke depan, Jarot berjanji untuk terus memberikan suport maksimal kepada para penjual Kopi di Kabupaten Sintang. Khususnya dengan berusaha menemukan jenis kopi yang sekiranya mampu menjadi kopi ciri khas Kabupaten Sintang. Dengan begitu, pecinta kopi Sintang tidak perlu lagi mendatangkan kopi dari luar daerah.
Sebagai bentuk komitmennya tersebut, kini bupati yang menjabat sejak 2016 lalu tersebut sudah mendirikan Rumah Kopi yang berada di kawasan wisata "Bukit Kelam Sintang". Tempat ini biasanya dimanfaatkannya untuk mengenalkan Sintang kepada tokoh atau selebriti yang datang ke Sintang.
Selain tempat bersantai, di tempat ini pula Jarot Winarno menanam beberapa jenis kopi yang kelak diharapkan bisa menjadi kopi unggulan Kabupaten Sintang. Tercatat rombongan Slank pernah mengunjungi tempat tersebut selain pejabat pemerintahan seperti Danrem dan pejabat-pejabat lainnya.
"Bagi saya pribadi, warung kopi ini sudah menjadi kantor kedua. Banyak pekerjaan bisa saya selesaikan dengan santai di warung kopi. Suasananya santai tidak terlalu serius tapi tetap selesai sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu kalau di rumah dinas atau kantor, warga yang ingin bertemu saya harus antri panjang, kalau di warung kopi bisa langsung ketemu tanpa prosedur," selorohnya.
Ia sendiri diakui Bupati yang pernah menjabat Wakil Bupati Sintang periode 2005-2010 tersebut, dalam sehari bisa berpindah tempat "ngopi" lima hingga enam kali. Selain bertemu masyarakat dan melihat perkembangan wilayah yang dipimpinnya, cara tersebut ia lakukan sebagai suport langsung terhadap pertumbuhan dunia usaha di Kabupaten Sintang.
"Warung kopi ini adalah bisnis kekinian yang harus mendapat perhatian serius, untuk itu kita dukung penuh. Makanya saya sendiri terus berkeliling dari warung kopi yang satu ke warung kopi yang lain. Jangankan yang di tengah kota, yang di wilayah pinggiran pun kita berikan suport penuhg dengan sesekali saya kunjungi langsung," pungkasnya.