Kebumen, Jumat (20/8) dalam rangka kegiatan KKN Tematik UNS Membangun Desa periode Juli-Agustus, KKN kelompok 38 Universitas Sebelas Maret (UNS) yang terdiri atas 10 mahasiswa dari berbagai program studi yakni Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Geografi, Pendidikan Luar Biasa, Biologi, Akuntansi, dan Pendidikan Ekonomi melakukan pengabdian di Desa Kuwarasan, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebuman, Jawa Tengah.
Salah satu program kerja yang diselenggarakan oleh KKN kelompok 38 adalah pelatihan pemanfaatan debog pisang menjadi makanan yang memiliki nilai jual. Pelatihan ini dilaksanakan di aula Balai Desa Kuwarasan dengan dipandu langsung oleh mahasiswa KKN kelompok 38 dan diikuti oleh ketua PKK, sub kader desa, serta perwakilan ibu-ibu PokBang 1, 2, dan 3.
Tujuan dari diselenggarakannya pelatihan ini adalah untuk mengurangi limbah debog pisang, serta memberikan pengetahuan baru yang berpotensi membantu meningkatkan pendapatan masyarakat Kuwarasan di masa pandemi. Pelatihan ini cukup mudah dilakukan karena bahan dasar keripik debog pisang cukup mudah didapatkan. Selain itu, alat yang digunakan juga sederhana.
Pelatihan ini diawali dengan pemaparan materi dan demo memasak oleh mahasiswa KKN lalu dilanjutkan dengan pelatihan membuat keripik debog pisang atau Keripik Bandle 38 yang dipandu oleh mahasiswa KKN.
Keripik debog pisang atau Keripik Bandle 38 pada dasarnya merupakan keripik yang terbuat dari pohon pisang bagian dalam (lapis ke 4 dari kulit terluar). Proses pembuatannya diawali dengan mengiris debog pisang. Setelah diiris sesuai ukuran yang diinginkan debog pun dicampur dengan tepung dan bumbu.
Kemudian, debog digoreng dalam minyak panas hingga menjadi keripik yang bertekstur renyah. Setelah matang keripik didiamkan lalu diberikan penyedap dengan berbagai rasa. Keripik-keripik tersebut kemudian dikemas rapi supaya lebih menarik. Terdapat tiga varian rasa keripik yang tersedia yakni pedas, balado, dan asin.
Saat pelatihan berlangsung, peserta sangat antusias dan tertarik untuk membuat produk keripik debog pisang menjadi peluang bisnis baru.
ucap Dita, salah satu mahasiswa KKN kelompok 38.
Dengan diselenggarakannya pelatihan pemanfaatan debog pisang menjadi makanan bernilai jual ini, mahasiswa berharap masyarakat Desa Kuwarasan mendapatkan wawasan baru dalam bidang kewirausahaan sehingga perekonomian dalam masa pandemi pun dapat terbantu. Selain hal tersebut, mahasiswa juga memiliki harapan supaya masyarakat menjadi termotivasi untuk berkreasi dari limbah yang ada supaya dapat dipergunakan secara lebih maksimal sehingga menghadirkan lebih banyak manfaat.