SMA Swasta Efata Sulamu adalah sebuah sekolah menengah atas yang terletak di Desa Oeteta, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sebagian besar wilayah ini merupakan wilayah pertanian dan juga terletak di pesisir pantai dan kebanyakan warganya bekerja sebagai petani dan nelayan untuk menghidupi keluarga. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Yayasan Kristen yang berada dibawah naungan Yayasan Efata Kupang dan rata-rata siswanya berasal dari beberapa desa sekitar yaitu Desa Pariti, Desa Oeteta, Desa Pantai Beringin dan biasanya anak-anak yang bersekolah di sekolah ini pergi bersekolah dengan jalan kaki.
Dalam kesempatan saat ini, saya sebagai salah seorang guru yang mengajar di sekolah ini ingin membagikan tentang pengalaman praktik mengajar saja pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022 dan Selasa, 1 November 2022 tentang meningkatkan ketrampilan menulis peserta didik dengan menggunakan Galery Walk Teknik dan Canva dalam proses pembelajaran announcement pada siswa kelas X.
Kondisi yang menjadi latar belakang dari praktik pembelajaran ini adalah masih banyak peserta didik kelas X Mia yang masih belum mampu memahami unsur-unsur yang ada dalam sebuah teks Announcement yang pada hakekatnya ada di sekitar peserta didik. Hal tersebut sangat nampak pada kemampuan peserta didik dalam memahami apa saja unsur-unsur yang ada dalam sebuah Announcement yang masih rendah sehingga membuat peserta didik tidak begitu paham tentang cara membuat sebuah Announcement.
Mengapa hal ini menjadi sangat penting untuk dibagikan karena berdasarkan Praktik Pengalaman lapangan (PPL) yang dilakukan, bisa terlihat jelas bahwa terdapat banyak perubahan sikap pada peserta didik yang terjadi dalam pada proses pembelajaran seperti adanya peserta didik belum begitu aktif dalam kegiatan berdiskusi, malu dalam menyampaikan pendapat, ada peserta didik yang terlihat tidak bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar, ada juga peserta didik yang tidak fokus dalam mengikuti kegiatan belajar.
Jadi bisa diperhatikan jika masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 orang peserta didik, tetapi yang berdiskusi hanya beberapa orang dan sisanya hanya diam dan sibuk dengan kesibukan sendiri. Selain itu kurangnya penggunaan TPACK dalam kegiatan pembelajaran, serta kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dan kurangnya penerapan model pembelajaran inovatif dikelas dalam proses pembelajaran. Disini yang menjadi peran dan tanggung jawab saya sebagai pendidik adalah mencari tahu dan meneliti tentang permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas dan menyelesaikan masalah-masalah khusus pembelajaran yang dihadapi.
Setelah melakukan identifikasi terdapat beberapa tantangan yang dihadapi yaitu masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk berbicara didepan kelas, terdapat peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena yang mendominasi adalah peserta didik lebih pandai dan lebih banyak menyelesaikan diskusi kelompok tersebut. Dan juga ada siswa yang tidak fokus dalam proses belajar mengajar. Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah peserta didik, pendidik, teman sejawat dan kepala sekolah.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu yang pertama berkaitan dengan adanya peserta didik yang kurang aktif karena ada peserta didik yang lebih dominan dan lebih pandai dalam diskusi tersebut sehingga disebagai pendidik, saya berupaya untuk lebih membimbing peserta didik agar lebih memahami tugas apa yang harus dilakukan dan memberikan dorongan atau motifasi kepada peserta didik agar lebih berani mengemukan pendapat dan tidak lagi pasif dalam menyampaikan pendapat.
Selanjutnya ditemukan juga bahwa masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Pada bagian ini, pendidik mendampingi dan memberikan contoh kepada peserta didik baik individu maupun kelompok tentang bagaimana caranya mempresentasikan hasil laporan kelompok dan tetap memberikan semangat dan apresiasi kepada peserta didik atau kelompok yang sudah berani tampil. Selain hal tersebut, ditemukan juga bahwa ada siswa tidak fokus dalam proses belajar mengajar, sehingga peran peserta didik adalah berupaya untuk memberikan proses belajar yang menarik perhatian siswa.
Dalam proses belajar mengajar, pendidik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang didalamnya terdapat beberapa sintaks. Yang pertama adalah orientasi peserta didik pada masalah, jadi pada sintaks ini pendidik mulai mengenalkan siswa pada masalah yang terjadi. Setelah itu siswa diorganisasikan untuk belajar kemudian siswa dibimbing untuk melakukan penyelidikan secara kelompok melalui Galery Walk Teknik. Setelah itu peserta didik dibimbing untuk mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan yang terakhir adalah menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Strategi yang digunakan dalam proses belajar yaitu menggunakan Galeri Walk Teknik untuk membuat peserta didik lebih aktif dan lebih memahami materi yang disampaikan. Dalam galeri walk teknik, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, setelah itu pendidik menempelkan lima pengumuman ditembok kelas. Kemudian, peserta didik di minta untuk mulai mengidentifikasi unsur-unsur pengumuman pada setiap pengumuman yang sudah ditempelkan. Setelah 2 menit, peserta didik diminta untuk berpindah lagi ke pengumuman berikutnya sampai semua pengumuman dijelajahi dan diidentifikasi.
Setelah peserta didik memahami unsur-unsur pengumuman, mereka kemudian diarahkan untuk membuat pengumuman menggunakan aplikasi Canva. Dalam proses belajar mengajar ini, pendidik menggunakan handout dan juga terdapat LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik),pendidik juga menggunaakan video pembelajaran yang ditampilkan lewat LCD proyektor yang didesain menggunakan aplikasi Canva sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dan juga HP. Di akhir pembelajaran, pendidik juga menggunakan lembar penilaian dan refleksi untuk menilai proses pembelajaran.