Judul di atas adalah slogan yang sering kita baca di kaos, di stiker, atau di media sosial. Saya tidak tahu dari mana awal mula slogan itu, dengan kata lain lagi males googling. Lagi pula, bukan itu yang ingin saya bahas di sini.
Ketika mendengar kata 'mantan', maka otak kita biasanya akan mensinyalir sesuatu berbau busuk yang diikuti oleh rasa mual, sakit kepala, atau indikasi lain yang memperburuk kesehatan. Ya, apalagi kalau bukan mantan kekasih atau mantan suami/istri.
Slogan 'BUANGLAH MANTAN PADA TEMPATNYA' sebetulnya berarti baik. Meski mantan dianalogikan seperti sampah yang harus dibuang dan dilupakan. Memang itulah yang harus dilakukan terhadap barang bekas pakai, bukan? Kalau Anda hobi mengoleksi rongksokan, silakan saja simpan semua kenangan.
Berikut adalah beberapa poin yang selalu dijadikan alasan oleh orang-orang yang susah move on:
1. Menikah/jadian baik-baik, maka pisah pun harus baik-baik
Ini hanya kamuflase bagi orang-orang yang belum bisa move on. Orang-orang yang masih kepo terhadap akun-akun sosialnya, masih suka ngemodus mengirimkan bbm atau WA atau sms dengan dalih menanyakan kabar atau cuaca. Basi!
2. Menjaga silaturahmi
Ada ribuan orang yang Anda kenal baik di dunia nyata maupun di dunia maya, ngapain juga muter-muter di satu orang yang udah jelas-jelas bekas? Silaturahmi itu harusnya dibangun ketika kita masih berhubungan, bukan setelah perpisahan.
3. Menjaga komunikasi
Kalau dia itu presiden atau memiliki jabatan yang menguasai hajat hidup Anda secara keseluruhan, okelah masih bisa ditoleransi. Tapi kalau ketika masih berhubungan saja lebih sering membuat Anda frustasi, kenapa harus rela buang-buang pulsa, buang-buang waktu dan tenaga?
4. Supaya dikira wise