Lihat ke Halaman Asli

Penemu Aljabar

Diperbarui: 13 Oktober 2023   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyaknya rumus di dalam matematika sehingga dapat membuat sebagian para siswa merasa sulit dan rumit dalam memahami  matematika, sehingga mereka kesulitan mengerjakan matematika. Bahkan, ada sebagian siswa  yang beranggapan bahwa matematika sebagai hal yang menyeramkan, sehingga mereka tidak menyukai  matematika.Padahal di dalam kehidupan manusia,  semua perkembangan pada ilmu pengetahuan  menggunakan rumus matematika.

 MENGENAL ALJABAR

Salah satu materi dalam matematika adalah aljabar.
Aljabar mencakup semuanya, mulai dari memecahkan persamaan dasar sampai mempelajari abstraksi.Bagian aljabar yang lebih mendasar disebut aljabar dasar dan bagian aljabar yang lebih abstrak disebut aljabar abstrak atau aljabar modern.

Aljabar umumnya dianggap penting untuk studi terapan dalam matematika, sains, dan kesehatan serta ekonomi. Aljabar abstrak adalah mata pelajaran utama dalam matematika yang lebih tinggi dan harus dipelajari, terutama oleh para matematikawan.

Salah satu contoh rumus aljabar adalah,  ax² + bx + c =0, dengan a≠0. Rumus kuadrat ini dapat digunakan untuk menyatakan sebuah persamaan dan dopat menemukan solusi persamaan tersebut.

PENEMU ALJABAR


Muhammad bin Musa Al Khawarizmi yang di kenal dengan nama al khawarizmi adalah tokoh  perkembangan ilmu matematika, karena ia merupakan penemu aljabar. Ia lahir  tahun 780M di kota kecil bernama Khwarezmia, dan wafat tahun 850M.

Al-jabar adalah karya pertama Al-Khawarizmi berupa buku yang membahas solusi persamaan linear dan persamaan kuadrat. Maka dari itu ia di kenal sebagai bapak aljabar. Al-Khawarizmi adalah ilmuwan yang pertama kali menemukan ilmu aljabar, aritmatika, dan juga geometri, Ia juga mengembangkan rincian trigonometri berupa fungsi sinus, cosinus, dan tangen, serta konsep diferensiasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline