Lihat ke Halaman Asli

Kehidupan Kodok Indonesia dan Kodok Jerman

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kodok,,,pasti saat mendengar nama binatang ini,Anda merasa geli.Ya,binatang ini sangat unik dan mempunyai ciri khas tersendiri,yaitu ia bisa hidup di dua alam ( bisa hidup di air dan di darat ).

Unik kan...? Binatang ini bukan hanya unik,tetapi juga mempunyai banyak manfaat.Binatang ini banyak dibudidayakan.Dagingnya dijadikan bahan makan yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi .Daging kodok baik untuk kesehatan karena mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi,dan dipercayai dapat menyembuhkan beberapa penyakit.Kulitnya dapat dimanfaatkan menjadi kerupuk kodok.Bahkan limbah kodok juga sangat berguna,karena dapat dimanfaatkan sebagai ransum binatang ( ternak ) seperti itik dan ayam.

Kodok di Indonesia dapat di konsumsi menjadi panganan yang enak.Lain hal dengan kehidupan kodok di Jerman.Di Jerman kodok sangat diagungkan,dibudidayakan,namun bukan untuk dimakan.Karena orang Jerman mengharamkannya.Begitu cintanya mereka terhadap binatang ini,sampai-sampai jalanan di tutup pada musim tertentu dan jam tertentu.Misalnya,pada musim semi hingga musim panas,pada pukul 22.00-06.00.Mengapa..??? Karena pada saat itu banyak kodok ngorek dan berlompatan kesana-kemari menyebrangi jalanan yang gelap.Aturan ini dibuat demi melindungi kawanan kodok agar tidak di lindas mobil,motor,juga sepeda yang lewat.Hmmm masih ada yang unik..,,jika kita pergi ke kebun binatang di Jerman,kita akan melihat berbagai spesies kodok yang di pamerkan.Hal ini sangat kontras dengan keadaan di negri kita.Di kebun  binatang tidak pernah saya melihat kodok.Kodok saya jumpai di sawah,selokan,dan restoran/warung kecil yang menyediakan menu '' KODOK' ''.

Ya begitulah bedanya kehidupan kodok di jerman dan di indonesia.Kehidupan kodok saja sudah beda,apalagi kehidupan manusianya,pasti lebih beda.Itulah budaya dan adat istiadat.Kita harus menghargai perbedaan,karena perbedaan itu unik,indah,dan membuat kita kaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline