Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Pentingnya Makan, Membaca, dan Olahraga Beregu/Tim untuk Anak Indonesia

Diperbarui: 11 November 2024   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Selain ditunjang oleh bakat dan usaha keras, keberhasilan dan kesuksesan seseorang dalam kehidupan di dunia, didukung oleh 20 persen kecerdasan IQ dan 80 persen kecerdasan EQ. Bila IQ dan EQ tidak ditempa sejak dini (usia anak), melalui pola makan, membaca, dan olahraga beregu/tim, mustahil akan terlatih, tertempa, dan berkualitas hingga menjadi manusia yang sukses.

(Supartono JW.11112024)

Apakah Anda, saat masa kecil-dewasa (usia TK-SD-SMP-SMA-Perguruan Tinggi) termasuk golongan orang-orang yang gemar "membaca" dan "olahraga tim"?

Bila jawabannya, ya. Tentu  Anda akan merasakan hasilnya sekarang. Menjadi manusia yang minimal "tahu dunia" dan "pandai bersosialisasi". Bila jawabannya, tidak. Jujurlah pada diri Anda, apakah Anda "tahu dunia" dan "dapat bersosialisasi" dengan benar dan baik?

Bila kini Anda sudah menjadi orang tua, dan sudah memiliki anak. Atau jika Anda kini sedang persiapan untuk menjadi orang tua, maka, harapannya, peristiwa kehidupan Anda di masa kecil hingga dewasa dapat diulang untuk anak Anda, karena saat kecil hingga dewasa, Anda gemar.membaca dan memiliki aktivitas olahraga tim.

Namun, bila saat kecil hingga dewasa, Anda bukan penggemar "membaca". Juga tidak melakukan aktivitas "olahraga tim", berikut ada panduan ilmiah untuk anak Anda.

Panduan ilmiah

Dilansir dari CNBC Indonesia.com, Minggu (10/11/2024) para ahli saraf dari Universitas Eastern Finlandia menemukan pentingnya dua kegiatan yang dapat meningkatkan kepintaran seorang anak.

Temuan ini merupakan hasil riset yang dilakukan selama dua tahun terhadap 504 anak-anak berusia 6 hingga 9 tahun. Hasil dari penelitian ini diterbitkan dalam sebuah studi peer-review.

Hasilnya, anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu membaca dan aktif dalam tim olahraga dapat mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih baik dibandingkan yang hanya fokus pada aktivitas seperti komputer tanpa pengawasan hingga permainan bebas yang tidak terstruktur.

Hasil lainnya, hal terbaik dalam memperoleh kecerdasan diperoleh anak-anak yang aktif dalam kegiatan olahraga, suka membaca, serta mengonsumsi makanan sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline