Qingdao Youth Football Stadium, Selasa malam (15/10/2024), menjadi saksi dari jemawanya Timnas Indonesia. Sehingga membuat Garuda harus menikmati kekalahan 2 gol China yang TIDAK PERLU.
Lagi-lagi, Shin Tae-yong (STy) coba-coba pemain. Pasti alasannya strategi dan taktik. Lalu, jemawa, sombong, sok langsung main terbuka dengan salah satu pemain belakang yang baru sekali bergabung. Dari mana hadiah 2 gol China di dapat?
Pun ada pemain yang gemar mendilai bola, sehingga momentum serangan balik pun selalu hilang. Padahal pertahanan China tidak sekuat Arab Saudi, Australia, dan Bahrain.
Beberapa pemain non cerdas intelegensi, malah diturunkan. Apa STy tetap mau disebut sebagai pelatih yang susah ditebak komposisi pemain, strategi, dan taktiknya?
Apa pun alasannya. Kekalahan memalukan Timnas Indonesia dari China adalah buah dari strategi dan taktik STy yang SALAH. Percuma menguasai permainan. Hasilnya kalah gol akibat dari kesalahan yang diciptakan sendiri.
Wasit sangat cerdas dan baik memimpin laga. Pemain China beberapa kali mengulur waktu. Itu pun masih dalam batas wajar. Tambahan waktu 9 menit pun logis.
Apakah hasil kalah ini akan mengkambing hitamkan pihak lain lagi? Dalam artikel sebelum laga, saya berharap STy menjadi pedagog dan katalis untuk tim. Tetapi kali ini, seperti laga versus Bahrain, STy salah tidak mampu membawa tim . Vs China yang lebih mudah pun, STy salah lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H