Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Versus China, STy Pedagog dan Katalis Bagi Pemain?

Diperbarui: 15 Oktober 2024   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bola.com


Jadilah diri sendiri, dengan pondasi cerdas teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS), maka kegagalan meraih poin penuh versus Bahrain tidak terulang.

Cerdas TIPS, tidak jemawa

Dengan cerdas TIPS, maka setiap pemain yang diturunkan oleh Shin Tae-yong (STy) akan terjaga konsentrasinya selama berlaga. Tidak terpancing provokasi lawan atau pun tindakan wasit yang mungkin akan memihak lawan.

Tidak membuat kesalahan sekecil apa pun. Tidak melakukan pelanggaran yang tidak perlu apalagi di area pertahanan, yang bukan hanya menghasilkan kartu kuning/merah bagi pemain Indo, tetapi menghasilkan gol bagi lawan.

Tidak jemawa, menganggap remeh lawan karena belum pernah kalah, lawannya menjadi tim yang selalu kalah. Tidak menjadi pemain yang egois dan individualis.

Tampilkan yang terbaik

Meladeni China, STy juga jangan mengulang coba-coba pemain. Meski alasannya strategi, taktik, dan game plan sekali pun, tampilkan pemain yang memang berkualitas dan cerdas TIPS.

Boleh saja, bangga dengan pandangan publik bahwa STy selalu susah ditebak dalam menurunkan komposisi pemain. Tapi maaf, publik pecinta sepak bola Indonesia yang bukan praktisi sepak bola atau tidak pandai bermain sepak bola, bila saya tanya, kira-kira komposisi pemain timnas menurut mereka seperti apa?

Jawabnya bisa mendekati benar/tepat, karena bila pemain dalam kondisi fit dan siap tempur, bila nakoda/pelatih Garuda "orang awam" saja mampu menyusun komposisi pemain yang cerdas. Karena, di skuat Garuda sekarang ada lebih dari 11 pemain yang cerdas TIPS.

Yah, siapa pun pelatih Timnas Indonesia sekarang, bila didukung oleh pemain timnas model sekarang, tentu akan mampu meracik tim yang kuat. Jadi, bila Timnas tidak bisa tampil sesuai ekspetasi. Jangan lah wasit jadi alasan. Janganlah lawan yang licik pun jadi kambing hitam. Siapa yang bersalah? Jawabnya tentu STy.

STy pedagog, katalis?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline