Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Kado Indah HUT RI ke-79, Panggung Maestro, Wajah Asli Indonesia

Diperbarui: 16 Agustus 2024   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Supartono JW

Malam HUT RI ke-79, bangga dapat ikut menjadi saksi tampilnya para maestro seni pertunjukan nusantara di Gedung Kesenian  Jakarta, Jumat malam,16 Agustus 2024 dalam tajuk Panggung Maestro VI.

Panggung Maestro VI

Panggung Maestro VI dipersembahkan oleh Yayasan Bali Purnati bekerja sama dengan Direktorat Perfilman, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, dan didukung oleh Yayasan Taut Seni dan Bumi Purnati Indonesia. Dihelat di Gedung Kesenian Jakarta pada Kamis-Jumat, 15-16 Agustus 2024.

Untuk diketahui, Panggung Maestro adalah panggung penghargaan bagi para maestro yang telah mendedikasikan hidup mereka dalam menjaga dan merawat seni tradisi sehingga budaya bangsa kita tetap lestari hingga kini.

Sepanjang karier yang ditekuni, umumnya sudah lebih dari setengah abad para maestro ini telah mendarmabaktikan kecakapan mereka menggubah karya seni tradisi, melakoninya dengan penuh kesetiaan, sekaligus mewariskannya kepada generasi berikutnya sebagai mutiara bernilai tinggi.

Dalam kesempatan ke-VI, panitia mempersembahkan penampilan para maestro dari Sumatra Barat dan Jawa Barat yang memiliki pengalaman menjadi duta kesenian tradisi Indonesia yang mengiringi Presiden Soekarno. Mereka adalah

Sumatra Barat:
(1) Hj. Anita Chairunnisa (81 tahun), Tari Serampang Dua Belas.
(2) Raminah Garingging (89 tahun), Tari Tortor Panisumbah.
(3)Jelasmen Sitanggang (61 tahun), Tari Toping-toping Huda-huda.

Jawa Barat:
(1) Irawati Durban Ardjo (81 tahun), Tari Badaya Rancaekek.
(2) Indrawati Lukman (80 tahun), Tari Putri Relati/Kandagan.
(3) Muh. Aim Salim (84 tahun), Tari Lenyepan naek Monggawa.

Tumbuhkan kepedulian

Dalam kesempatan Panggung Maestro ke-VI ini, tidak berbeda dengan Panggung Maestro pertama yang diselenggarakan pada Juli 2023, lalu panggung kedua hingga kelima, panitia berharap penampilan para maestro dapat meningkatkan apresiasi, menumbuhkan kepedulian, dan memantik daya kreatif dalam upaya pemeliharaan dan pengembangan seni dan budaya di Indonesia.

Terlebih, kekayaan dan keragaman kesenian tradisi Indonesia bukanlah warisan benda mati, melainkan aset hidup yang sangat berharga, yang dapat memperkuat kearifan sosial, ketahanan martabat, dan pertumbuhan sosial-ekonomi seniman dan masyarakat pendukungnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline