Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Memahami Mengapa dalam Candaan, Harga Otak Orang +62, Mahal?

Diperbarui: 13 Agustus 2024   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tidak melalui tes pun, ciri-ciri  seseorang yang cerdas IQ dapat dilihat oleh orang lain dari sikap, perbuatan, perilaku, dan tindakannya dalam perikehidupan sehari-hari sesuai hal yang ditekuni. Normalnya, orang yang cerdas IQ plus cerdas spiritual (SQ), akan signifikan cerdas emosional (EQ).


(Supartono JW.13082024)

Ramai tentang berita pemain timnas sepak bola Indonesia ada yang rendah intelektual, berikut ini, saya sempatkan mengulas tentang kecerdasan otak, hati, dan spiritual orang Indonesia, yang memang faktanya secara umum masih rendah, tercecer dari negara lain, bukan hanya di bidang sepak bola. Tetapi memang terjadi di semua lini kehidupan.

Otak orang +62 bahan candaan

Bila kita sekadar ketik di google: "Otak Orang Indonesia", maka akan muncul banyak sekali artikel yang serius membahas tentang otak. Rata-rata ada berjudul "Otak Orang Indonesia mahal". Bahkan tentang otak orang Indonesia malah mejadi bahan anekdot sampai bahan lawakan seperti di stand up comedy.

Mengapa tentang otak ini, orang-orang Indonesia sendiri malah menjadikannya sebagai bahan candaan? Salah satunya, misalnya,  saya kutip dari santripos.com, ada anekdot:

"Pada suatu hari di sebuah rumah sakit di Amerika, sedang terjadi transaksi otak manusia untuk digunakan sebagai riset para ahli dalam bidang sains dan teknologi cyborg. Kebetulan stok otak yang tersedia cuma tinggal tiga dan masing-masing otak berasal tiga negara berbeda, yaitu dari Jepang, Amerika dan Indonesia. Pihak rumah sakit menawarkan harga yang berbeda-beda.

Dokter : "ketiga otak ini masih segar dan tidak terkontaminasi dan layak digunakan untuk riset anda, silahkan pilih yang mana?"

Periset : "dokter, dana saya cukup banyak, maka saya minta otak yang paling mahal"

Dokter : "kalo begitu saya rekomendasikan anda untuk mengambil otak orang Indonesia!"

Periset : "Alasannya?" tanya si periset heran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline