Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Melengkapi Cerita Nova Arianto tentang Pemain Timnas Rendah Intelegensi (IQ)

Diperbarui: 12 Agustus 2024   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Supartono JW


Kecerdasan intelektual, sosial, emosional, analisis, kreatif-imajinatif, dan iman (ISEAKI) adalah ujung tombak untuk menuju "keberhasilan" seseorang di kehidupan dunia dan kehidupan akhirat kelak.

Ujung tombak keberhasilan seseorang dalam permainan/olah raga, adalah kecerdasan teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS).

(Supartono JW.12082024)

Senin (12/8) di beberapa media dan media sosial, mengutip dari sumber yang sama, yaitu YouTube Arya Sinulingga, diungkap oleh Nova Arianto soal level kecerdasan intelektual (IQ) pemain Timnas Indonesia.

Bukan berita baru

Nova menyebut, pelatih Shin Tae yong (STy) pernah meminta agar pemain tidak diberi banyak instruksi.

"Coach Shin selalu sampaikan sepak bola sekarang kita membutuhkan orang-orang yang cerdas, karena analisa coach Shin kalau di saat dia melatih dan saat dia di luar lapangan," kata Nova dikutip dari kanal YouTube Arya Sinulingga.

Nova melanjutkan bahwa, STy punya perhatian khusus dengan kecerdasan pemain Timnas Indonesia. Sebab, pemain dengan IQ tinggi, dianggap bisa menangkap intruksi dan mengeksekusinya dengan lebih baik. Demi mendapat informasi soal IQ para pemain, pernah ada tes IQ untuk pemain Timnas Indonesia.

"Berapa pemain saya enggak usah sebut namanya, ada si A. Coach coba cek ini IQ-nya berapa dan kebetulan kami punya staf, ada yang pernah melakukan tes IQ kepada pemain-pemain tersebut. Akhirnya setelah dilihat, tuh kan coach benar segini, dia masuknya di level bawah."

Setelah mengetahui level IQ para pemain, Nova pun mengungkap cerita lucu yang terjadi di Timnas Indonesia. Nova mengungkap STy pernah melarang tim pelatih untuk memberi instruksi kepada pemain tertentu.

"Pemain itu tidak bisa diberikan input atau arahan yang sangat banyak. Jadi yang simpel-simpel saja. Jadi pernah saat main pemain itu dimarahin itu makin ngeblank, jadi panik karena dia engak bisa mikir lagi, mau ke mana lagi."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline