Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Timnas U-16 Strategi Cerdas = Gulung Vietnam, Komentator TV Mengganggu

Diperbarui: 3 Juli 2024   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Tribunnews.com

Tampil dengan strategi yang cerdas. Menurunkan pemain pelapis terlebih dulu sambil membaca permain lawan. Tidak mengulang kesalahan di sektor pertahanan. Timnas Indonesia U-16 dapat menggulung Vietnam 5 gol  dalam laga perebutan tempat ketiga Piala AFF U-16 2024 di Stadion Manahan, Solo, Rabu (3/7) sore WIB.

Andai dalam laga semi final strategi pertahanan cerdas, komposisi pemain juga diisi pemain cerdas, sejatinya skuat Timnas Indonesia U-16 yang diisi oleh sebagian besar  pemain yang saya nilai memiliki rapor teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS) di atas 80, sangat layak menjadi juara.

Sayang, strategi Nova dan pemain bertahan  yang dipercaya turun, sama-sama tidak cerdas saat meladeni Australia. Mirisnya lagi, saat sudah terbaca, pertahanan Indonesia sangat membahayakan gawang sendiri, sebelum ada pemain yang dikartu merah, Nova seperti tidak menyadari tim asuhannya dalam kondisi sangat parah di pertahanan.

Nasi sudah menjadi bubur. Nova memang harus belajar. Sebab, kekalahan atas Australia, adalah murni atas kesalahan strategi dan taktik Nova.

Strategi tepat

Berbeda dengan saat meladeni Australia, menghadapi Vietnam, Nova cerdas menerapkan strategi, terutama di sektor pertahanan. Selain itu, saya juga acungkan jempol kepada Nova, yang menyimpan dulu para pemain dengan nilai rapor TIPS di atas 80, dengan menurunkan pemain yang rapor TIPSnya lebih rendah.

Cara ini selain demi menyimpan tenaga para pemain yang rapor TIPSnya di atas 80, juga demi penyegaran, demi pemberian kesempatan menit bermain kepada pemain lain. Fungsi utamanya adalah demi membaca permainan Vietnam sekaligus menguras tenaga mereka.

Baru setelah permainan lawan terbaca, sektor belakang aman, pemain berTIPS di atas standar diturunkan. Hasilnya, selain pemain yang masuk lapangan sudah membaca kondisi permainan lawan, tahu lawan yang akan dihadapi, lawan pun sudah dikuras fisikmya, maka tak ampun, penggawa muda Garuda pun membuktikan diri bahwa mereka memang layak berjersey Timnas.

Komentator sangat mengganggu

Indosiar, terima kasih sudah menjadi televisi yang memanjakan publik sepak bola nasional khususnya dengan siaran langsung Piala AFF U-16 ini. Tapi sayang, setiap kali saya menonton siaran bola, termasuk U-16 ini dengan komentator M. Kusnaini, nontonnya sangat terganggu.

Selain lebai, bicara ngalor-ngidul pada hal yang tidak substantif atas jalannya laga, juga tidak perlu membuat pernyataan yang sekadar rekaan dan sok tahu menyoal pemain cadangan atau utama dan hal lainnya. Sebab yang lebih tahu adalah pelatih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline