Jelang membela Garuda menghadapi Tanzania pada laga uji coba 2 Juni. Berikutnya, laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 meladeni Irak dan Filipina pada pada 6 dan 11 Juni 2024, dua bek Timnas Indonesia Justin Hubner dan Pratama Arhan diganjar kartu merah saat membela klubnya pekan lalu.
Kisahnya
Justin Hubner mendapatkan kartu merah saat membela Cerezo Osaka menghadapi Ryukyu di J-League Cup 2024 di Stadion Tapic Kenso Hiyagon, Okinawa, pada Rabu (22/5/2024).
Padahal, dalam laga tersebut Justin Hubner langsung dipercaya tampil sebagai starter di posisi bek tengah. Sayangnya Hubner hanya bermain 17 menit lantaran diganjar kartu merah pada menit ke-17, lantaran menarik pemain depan Ryukyu di luar kotak penalti Cerezo Osaka saat pemain lawan memiliki peluang untuk mencetak gol. Tanpa ampun, wasit Akihiko Ikeuchi langsung mengganjar Hubner dengan kartu merah.
Setali tiga uang, hanya berselang empat hari, nasib yang sama juga menimpa Pratama Arhan yang mendapatkan kartu merah saat baru empat menit di lapangan ketika menjalani debut bersama Suwon FC di Liga Korea Selatan atau K-League 1, Minggu (26/5/2024).
Masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-73 menggantikan Jeong Dong Ho dan bermain di posisi bek kiri, Arhan ternyata tidak belajar dari kartu merah Hubner. Baru empat menit berada di lapangan, Arhan langsung diusir wasit karena mendapatkan kartu merah akibat melakukan pelanggaran berbahaya kepada pemain Jeju United, Rim Chang Woo.
Yang perlu diperhatikan Arhan, kartu merah ini lahir setelah wasit mendapat laporan dari wasit VAR karena Arhan
melakukan pelanggaran berbahaya.
Atas kisah kartu merah dalam waktu singkat, hanya berselang empat hari yang didapat dua bek Timnas Indonesia, harus menjadi perhatian serius Shin Tae-yong dan jajaran pelatih dan manajer Timnas.
Kartu merah yang di dapat Hubner dan Arhan, adalah bukti bahwa kedua pemain ini, selain lemah intelegensi dan personality, juga perlu di perhatikan kualitas teknik dan speednya.
Hasil dari kalah teknik dan speed, pemain yang rendah otak dan emosi, akan membela diri dengan cara "bodoh" yang akibatnya merugikan tim. Perbuatan bodoh itu pun dilakukan dengan tidak memikirkan akibat untuk dirinya sendiri.
Kedua pemain ini pun tidak belajar dari turnamen Piala Asia U-23 dan Playoff Olimpiade Paris. Struick dan Rizky Ridho, merugikan dirinya sendiri, dengan akumulasi kartu kuning dan kartu merah. Pun merugikan tim. Begitu pun Hubner, akumulasi kartu kuningnya membuat tidak dapat tampil melawan Guinea.