Meredam, diam, refleksi diri, adalah cara yang benar dan baik, saat diri kita sedang menjadi aktor/aktris yang disorot dan diperbincangan orang lain, pihak lain, rakyat, karena dianggap telah melakukan sikap dan perbuatan yang tidak benar dan tidak baik.
(Supartono JW.13042024)
Membaca berita di beberapa media hari ini, Sabtu (13/4/2024), ada berita yang kembali menarik perhatian saya. Berita itu adalah kisah Presiden kita lagi.
Lebaran atau kampanye?
Saya baca, hari pertama Lebaran open house di Istana. Berikutnya, Presiden Jokowi pilih merayakan Lebaran kedua di Kota Medan. Disebut pula bahwa Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana bakal berada di Medan selama dua hari untuk menemui cucu, anak dan menantunya. Hal tersebut disampaikan Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Menariknya, saat ditanya awak media, apakah kunjungan Jokowi ke Medan ini ada hubungannya dengan nama menantunya, Bobby Nasution yang bakal maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumatera 2024? Ngabalin pun menegaskan untuk tidak dikaitkan ke sana.
"Karena ini baru hari kedua bulan suci Ramadhan. Kita baru ada di bulan Syawal. Jadi mari kita lihat situasi ini dengan sejuk, dengan tenang," Ujar Ngabalin.
Pada hari pertama Lebaran, putri Presiden Jokowi dan menantunya, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution memang tidak telihat mendampingi di Istana Negara.
Tradisinya, anak mengunjungi
Atas situasi tersebut, pantas saja ada awak media yang sudah berpikir bahwa, meski dalam suasana lebaran, Jokowi pun memanfaatkan momentum untuk berkampanye mendukung menantunya.
Pertanyaanya, apakah awak media berbuat salah atau berpikiran negatif? Karena menduga Jokowi sudah mencuri start untuk kampanye mendukung Bobby, mumpung masih sebagai Presiden?