Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

1445 H (10) Memanen, Berkah Merawat "Tanaman"

Diperbarui: 20 Maret 2024   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Supartono JW

(1) Agar menang dalam kompetisi, gunakan cara yang benar dan baik. Bukan cara haram dan tidak halal. Harus sportif dan fair play. Maka, berkah dan amanah.(2) Segala jenis tanaman, bibit unggul atau bukan, bila ditanam, dirawat, disiram, dan dipupuk dengan benar dan baik, akan dapat dipanen.
(Supartono JW.20032024)

Semoga yang saya ulas ini, hanya sekadar rekaan. Bukan fakta. Sehingga, di dalam bulan yang penuh berkah dan ampunan. Di fase Rahmat, hari terakhir, benar-benar terpilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang proses terpilihnya benar dan baik. Halal dan amanah. Sehingga akan membawa kemaslahatan untuk bangsa dan negara ini.

Rakyat tidak lagi bergelimang kebodohan, kemiskinan, dan penderitaan. Aamiin. Aamiin. Aamiin.

Ujungnya?

Pesta demokrasi Indonesia, bila tidak ada hal yang "mengganggu" Rabu (20/3/2024) sampai pada ujungnya. Panitia Pemilu  mengumumkan siapa pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.

Meski setelahnya akan ada upaya banding pihak yang "dikalahkan" ke MK, banyak pihak yang meragukan MK akan mengabulkan gugatan kecurangan Pemilu, bila melihat pola-pola dan sejarah yang ada.

Selain itu, sebenarnya ada pihak  yang sangat meyakini bahwa Pemilu 2024 memang sudah diskenario dengan sangat terstruktur, tersistem, dan masif (TSM). Tujuannya apa? Untuk menyelamatkan proses yang sudah dicapai dalam dua periode pemerintahan 2014 dan 2019.

Terutama tentang IKN yang memang sudah menjadi pertaruhan Presiden Jokowi yang mau mencetak sejarah. Presiden yang namanya tercatat berhasil memindahkan Ibu Kota RI. Sudah didukung berbagai pihak, dari dalam dan luar negeri, termasuk para pemodal/cukong yang juga mudah ditebak mereka siapa.

Jadi, sejatinya Pilpres 2024 itu hanya soal, bagaimana caranya paslon Capres-Cawapres No. Urut 1 dikalahkan, dan jangan sampai masuk Pemilu dua putaran.

Menanam, maka memetik

Banyak pihak yang berpendapat bahwa caranya hanya satu, Capres-Cawapres No. 2 wajib langsung mendapat suara di atas 51 persen. Bagaimana cara untuk mendapat suara di atas 51 persen, perjuangannya sangat berat. Dari hulu ke hilir semua bergerak. Artinya, cara mengalahkan Paslon No. Urut 1 harus dengan jalan TSM. Sejak awal dan prosesnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline