Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Agar Tidak Sombong

Diperbarui: 9 Februari 2024   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Supartono JW

Sombong, adalah sifat yang dapat dilihat dalam sikap, perbuatan, dan tindakan seseorang. Sudah ada sejak manusia ada di bumi dan akan tetap ada sepanjang alam kehidupan di dunai masih bergulir.Secara kodrat, tidak terkecuali, di setiap jiwa manusia, tentu bersemayam sifat sombong ini. Kadar sombong ini, besar kecilnya, tergantung kepada manusianya, sesuai dengan jalur dan proses kehidupan yang telah dijalani.

Ilustrasi Supartono JW

Agar tidak sombong

Selalu bersyukur dan ingat bahwa apa yang sudah saya, kita, dapatkan/capai/peroleh hingga berhasil/sukses, adalah bukan hanya hasil dari upaya, ikhtiar, dan perjuangan dari kekuatan kaki, tangan, pikiran, dan hati diri kita sendiri. Tetapi hasil dari dukungan dan perjuangan orang lain/pihak lain, dengan seizin Tuhan.

(Supartono JW.09022024)

Tahu berterima kasih, tahu membalas budi, tahu dari mana awalnya/asalnya, membuktikan diri saya/kita, manusia yang cerdas IQ & EQ. Bukan sebaliknya, berbuat, bersikap, bertindak: sombong.

(Supartono JW: 09022024)

Sombong adalah menghargai diri secara berlebihan, congkak, pongah. Congkak, merasa dan bertindak dengan memperlihatkan diri sangat mulia, sombong, pongah, angkuh.

Pongah maknanya sangat sombong atau angkuh (baik perbuatan maupun perkataan), congkak. Angkuh artinya sifat suka memandang rendah kepada orang lain, tinggi hati, sombong, congkak.

Semoga, saya, kita, tergolong orang yang selalu dapat menghindarkan diri dari sifat dan karakter sombong, congkak, pongah, dan angkuh. Sebab, hidup tidak bisa sendiri. Selalu ada andil orang lain/pihak lain.

Apa yang saya, kita, dapatkan/capai/peroleh hingga berhasil/sukses, adalah bukan hanya hasil dari upaya, ikhtiar, dan perjuangan dari kekuatan kaki, tangan, pikiran, dan hati diri kita sendiri. Tetapi hasil dari dukungan dan perjuangan orang lain/pihak lain, dengan seizin Tuhan. Jadi, mengapa harus sombong?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline