Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Sesuai RPJMN, Target PISA Indonesia: Skor Bukan Peringkat

Diperbarui: 12 Desember 2023   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ILUSTRASI SUPARTONO JW


Bila tidak berbesar hati, mengakui kelemahan, kekurangan, kesalahan, dan kegagalan, jangankan ada celah untuk mencari pembenaran, tidak ada celah pun akan tetap mencari celah pembenaran.

(Supartono JW.11122023)


Saya tidak kaget, pun tidak kagum bila sesuai hasil penilaian Programme for International Student Assessment atau Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA) tahun 2022 yang diumumkan pada Selasa (5/12/2023), menempatkan Singapura sebagai peringkat 1 menggantikan posisi China di tahun 2018.

Saya juga menyebut, meski Singapura duduk di peringkat 1, sejatinya bila dibandingkan dengan Indonesia, tidaklah fair. Karena dari sistem penilaiannya, sudah ada perbedaan jumlah penduduk yang sangat signifikan. Dan, hal ini tidak perlu saya urai lebih panjang.

Namun, melihat pemberitaan dan narasi-narasi menyoal hasil PISA Indonesia, saya sedih. Ada yang mencari-cari alasan. Ada yang membuat justifikasi, pembenaran-pembenaran yang tidak perlu.

Sebab, memang faktanya hasil PISA Indonesia tetap belum sesuai harapan. Tetapi tetap saja ada celah yang dimanfaatkan untuk sekadar membuat masyarakat yang tidak paham, senang.

Skor menurun

Skor PISA Indonesia 2022 menurun tetapi peringkat Indonesia naik 5-6 level. Ini apa?  Yang di sasar oleh Indonesia itu prioritasnya skor atau peringkat?

Memang sesuai hasil PISA 2022, Indonesia dapat disebut beruntung, meski skornya menurun, tetapi peringkatnya malah naik. Pasalnya, negara-negara lain juga mengalami penurunan skor.

Jadi, peringkat Indonesia yang naik, apa hasil dari perkembangan Indonesia? Jawabnya tentu tidak. Karena hasil dari negara lain yang juga ikut turun.

Tetapi melihat kemampuan sendiri, skor Indonesia justru turun dan semakin jauh dari rata-rata global. Meski pun secara global skor kemampuan matematika, membaca, dan sains siswa berumur 15 tahun di 81 negara juga turun, termasuk di Indonesia.

Penilaian internasional terkait kemampuan matematika, membaca, dan sains di kalangan siswa dalam PISA ini dirancang oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline