Mengakomodir remaja di Lingkungan Pisangan Baru, Jakarta Timur, Teater Dikari didirikan oleh Supartono JW pada Agustus 1989. Puluhan produksi naskah-sutradara Supartono JW, berhasil dipentaskan, mulai dari panggung Peringatan HUT RI, Gelanggang Remaja Jakarta Selatan (GRJS), Pelataran Taman Izmail Marzuki, hingga di panggung Grand Hyat Jakarta.
Ganti nama, Teater Alir
Sejak Agustus 1998, markas Teater Dikari pindah ke Depok. Tetap mengakomodir Remaja di Lingkungan Perum Sukmajaya Permata Depok, Teater Alir diganti nama menjadi Teater Alir. Puluhan produksi karya-sutradara Supartono JW, berhasil pentas kembali.
Dengan Bendera Teater Alir, Produksi pertunjukkan, khusus untuk meregenerasi peserta didik di sekolah formal agar tahu dan dekat demgan dunia teater, lalu mencintainya.
Selain selalu mengisi ruang di Peringatan HUT RI dengan menghibur warga Perumahan dan sekitarnya dengan sajian pertunjukkan teater, SMAN 2 Depok, Perguruan Islam Al-Izhar Pondok Labu, adalah sekolah formal yang telah memberikan ruang Teater Alir berpentas di hadapan para guru dan peserta didik.
Bukan hanya menyajikan pertunjukkan panggung, tetapi mempertunjukkan mulai dari panggung kosong tanpa artistik, hingga pertunjukkan teater dan diskusi artisik dan nonartistik teater.
Teater Alir juga berkesempatan hadir memberikan pertunjukkan teater di halaman Bank Indonesia, Jakarta, 14 Agustus 2001 dalam tajuk acara "Derita Mereka, Derita Kita."
Sejatinya, Teater Alir menunggu hadirnya Gedung Kesenian di Kota Depok, namun sejak 1998 hingga sekarang, belum juga ada Gedung Kesenian Depok (GKD), itu.
(Supartono JW.30102023)
Pendiri dan sutradara Teater Dikari/Alir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H