Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Siap-Siap, Bila 2024 Ketua Umum PSSI Zainudin Amali atau Ratu Tisha

Diperbarui: 8 Juli 2023   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: PSSI.org

Bila 2024 Ketua Umum PSSI dijabat Zinudin Amali, apakah Zainudin Amali juga  akan melanjutkan tradisi hanya mengurusi sepak bola Indonesia di sektor yang tua atau sepak bola senior? Pasalnya, sejak terpilih hingga dilantik menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2004, Erick Thohir juga sangat konsen kepada sepak bola yang tua atau sepak bola senior.

Konsen kepada gelaran kompetisi Liga senior. Konsen menghadirkan Timnas Argentina. Konsen kepada wasit, sampai-sampai media juga mewartakan Erick pun Ketua Komisi Wasit. Konsen mencari Direktur Teknik PSSI.

Kini, malah konsen sekali kepada Piala Dunia U-17. Padahal, Erick juga tahu bahwa PSSI selama ini sama sekali tidak konsen kepada kompetisi sepak bola akar rumput (usia dini dan muda). Tetapi, demi memanfaatkan situasi dan keadaan, ditunjuk FIFA menggantikan Peru menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, langsung diterima. Tidak peduli bagaimana Bima Sakti dan para pelatih yang diminta membantunya mencari pemain untuk pasukan Garuda U-17.

Sampai-sampai dunia juga tahu, bahwa PSSI kini sedang sibuk mencari pemain Timnas U-17 ke manca negara. Di dalam negeri pun seleksi pakai cara audisi, bak mencari bakat penyanyi yang belum ada kompetisi berjenjangnya.

Erick Wakil Presiden?

Publik sepak bola nasional yang mengikuti Kongres PSSI, saya yakin tidak akan lupa, bagaimana Zainudin Amali yang awalnya tidak terpilih menjadi wakil ketua, pada akhirnya malah mejadi wakil ketua 1 PSSI. Publik juga banyak yang berpikir, mengapa jabatan sekelas Menpora, malah dilepas oleh Zainudin Amali. Malah memilih menjadi wakil ketua di sebuah induk cabang olah raga. Dan Presiden Jokowi pun, memilih mas Dito yang masih "hijau" menggantikan kursi Amali. Ini sepertinya memang sudah sesuai skenario.

Erick siap mengemban tugas nyambi menjadi Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI, hanya sekadar batu loncatan untuk dapat duduk menjadi Wakil Presiden RI 2024.

Coba perhatikan, kedatangan Argentina ke Indonesia untuk melakoni laga FIFA Matchday pada Senin (19/6/2023) awalnya dipandang sebagai sebuah "barter." Argentina mendapat status tuan rumah dan sebagai rasa terima kasih, Argentina mau melawat ke Indonesia. Tapi, tidak ada yang tahu apa yang terjadi di balik meja perundingan antara PSSI (Erick Thohir) dan FIFA. Berikutnya, tahu-tahu, Erick dan Presiden Jokowi, satu kata menerima Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, Timnas Indonesia U-17 belum siap. Kompetisi berjejang usia dini dan muda, tidak pernah digarap serius.

Andalan PSSI selama bertahun-tahun adalah Piala Soeratin yang bukan kompetisi, tetapi digelar seperti festival sepak bola. Setali tiga uang, lahir kompetisi yang juga sejenis festival sepak bola, namanya elite Pro Academy (EPA). Cerita tentang Soeratin dan EPA akan panjang pembahasannya. Tapi di artikel ini, tidak perlu saya mengulangi.

Yang pasti, seandainya Erick Thohir benar-benar akan menjadi Ketua Umum PSSI 2023-2027, menjalani masa jabatannya sampai tuntas, saya pribadi dan tentunya publik sepak bola nasional akan sangat bersyukur. Tetapi, benarkah, Zainudin Amali memang dipersiapkan untuk menggantikan Erick menjadi Ketua Umum PSSI?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline