Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bagaimana Mempertahankan dan Lebih Meningkatkan, Bila Langkah Tercapai?

Diperbarui: 12 Juni 2023   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Supartono JW

Saat sebuah cita berjalan dengan benar dan baik, sesuai tujuan dan sasaran, jangan berpikir langkah sudah usai. Ada beban tugas berat selanjutnya, bagaimana cara mempertahankan dan lebih meningkatkan lagi.

(Supartono JW.28052023)

Lanjutan Kompetisi Liga Fair Play (LFP) U-14 pekan ke-10, Minggu, 28 Mei 2023, saya catat berjalan sudah fair play. Pekan ke-10 ini, boleh saya sebut sebagai deskripsi kecil dari tujuan dan sasaran digelarnya LFP.

Mengapa saya sebut deskripsi kecil? Karena, pencapaian fair play ini masih dapat ditingkatkan lagi hingga sesuai batasan fair play yang benar dan baik sesuai yang dicitakan. Dan, terpenting, pencapaian gambaran fair play di pekan ke-10 ini, jangan sampai turun lagi. Jangan ada hal-hal yang terkatogeri tidak fair play di pekan selanjutnya.

Sekadar mengingat, mengulang, dan lebih memahami lagi. Terutama untuk diri saya sendiri, agar sikap fair play tidak hanya terjadi di dalam permainan dan lingkungan sepak bola, tetapi wajib teraplikasi di setiap langkah dalam kehidupan nyata. Maka, membaca, belajar, merefleksi diri, dan terus rendah hati, adalah hal wajib yang terus kita asah, kita charger, yaitu pikiran dan hati. Sebab, pondasi dapat bersikap, bertindak, dan berbuat fair play adalah pikiran cerdas, akibatnya cerdas personality, cerdas emosi.

Belajar dan refleksi

Membaca ulang fair play, tentu diawali memahami apa itu sportif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sportif adalah bersifat kesatria, jujur. Sementara, arti fair play dalam Kamus Bahasa Indonesia-Inggris, artinya perlakuan wajar, permainan yang adil.

Dari berbagai literasi juga dijelaskan, fair play adalah kesadaran yang selalu melekat, bahwa lawan bertanding adalah kawan bertanding yang diikat oleh pesaudaraan olahraga. Jadi, fair play merupakan sikap mental yang menunjukkan martabat ksatria pada olahraga. Nilai fair play melandasi pembentukan sikap, dan selanjutnya sikap menjadi landasan perilaku.

Fair Play, sudah dipopulerkan oleh federasi olahraga dunia di cabang olah raga (cabor) apapun. Beberapa ahli menyebutkan, Fair Play sebagai "Very Essence of Sport" atau memiliki arti lain jiwa dan olahraga. Sehingga Fair Play tidak hanya diterapkan di dunia olahraga, namun di kehidupan keseharian juga.

Siapa pun dapat dikatakan menjadi pemain, pelatih, ofisial, manajemen, orang tua, penonton, dan lainnya, ter fair play, yaitu ketika melakukan tindakan terpuji seperti menghormati lawan, menghormati wasit dan perangkat pertandingan, serta menerima hasil pertandingan tanpa melakukan protes.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline