Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Semoga, Versus Myanmar, Timnas U-22 Sudah Tampil Berbentuk Timnas Indonesia

Diperbarui: 3 Mei 2023   19:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com


Timnas Indonesia U-22 akan meladeni Myanmar pada laga kedua Grup A Sepak Bola SEA Games, di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, pada Kamis (4/5/2023) sore WIB.

Tidak nampak bentuk Timnas

Kendati berhasil mengalahkan Filipina 3-0 di laga perdana, para pemain yang dipercaya merumput sejak kick off oleh pelatih Indra Sjafri, saya catat ada 3 pemain yang belum dapat menunjukkan dirinya berjersey Timnas Indonesia U-22. Lalu, ada pemain yang sebab keberadaan dirinya sekarang, jadi tampil egois dan individualis.

Sehingga, meski turun dengan 11 pemain,  Timnas Indonesia U-22 seperti turun hanya dengan 6 pemain. Akibatnya, menciptakan gol pun cukup kesulitan. Beruntung, di akhir babak pertama, tepatnya menit ke-45, Garuda dapat menceploskan gol karena penampilan pemain yang tidak egois dan individualis.

Setelah Indra melakukan pergantian pemain di babak kedua, barulah permainan Garuda U-22 nampak bentuknya. Gol pun bertambah di menit ke-89 dan 90 yang dilesakkan oleh pemain yang selayaknya turun sejak kick off. Sebab, kedua pemain pencipta gol ini, memang layak berjersey Timnas.

Namun, apa pun yang terjadi di laga versus Filipina, pelatih Indra Sjafri, tentu tidak main-main dalam menurunkan pemain dan merancang strateginya. Hanya saja, di laga tersebut, masih ada beberapa pemain, yang ternyata belum dapat menunjukkan kualitas teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS)-nya sesuai harapan.

Tetap ada pemain yang mau menonjolkan dirinya dengan sikap individualis dan egoisnya.

Dengan kompetensi pedagogi ala Indra Sjafri, saya yakin, Indra tidak akan mengulang menurunkan pemain yang belum dapat menunjukkan kualitas TIPSnya dan membiarkan pemain berlama-lama ada dalam pertandingan di laga versus Myanmar.

Demi mengejar target medali emas, tentu, meladeni Myanmar pun wajib dianggap sebagai partai final. Garuda U-22 wajib menang permainan dan menang gol. Wajib bermain sebagai tim. Sebab, saat meladeni Filipina, permainan anak-anak belum menunjukkan sebagai Tim yang memiliki tujuan meraih medali emas.

Saat meladeni Filipina, permainan Garuda U-22, tidak cukup menjanjikan. Terlebih, setelah saya melihat penampilan Thailand dan Vietnam di Grup B, yang cukup menonjol kualitasnya sebagai sebuah Timnas yang layak diunggulkan meraih emas juga.

Head to head vs Myanmar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline