Orang-orang yang berkomitmen, bertanggungjawab: Cerdas intelegensi (otak) dan persinality (kepribadian). Kaya pikiran dan kaya hati. Cepat merespons terhadap segala sesuatu. Tidak apatis (acuh tak acuh, tidak peduli, masa bodoh). Sebab, tahu diri, sadar diri, punya simpati-empati, peduli, tahu malu, dan rendah hati. Sehingga membuat percaya, nyaman, tenang, dan membahagiakan orang/pihak lain.
(Supartono JW.Ramadhan12.1444H.03042023)
Hari ke-12 Ramadhan 1444 Hijriah, saya memotret kisah-kisah mulai dari lingkungan sekitar hingga drama-drama kehidupan khususnya di +62 hingga sandiwara kehidupan di dunia melalui media massa dan media sosial (medsos).
Di fase ibadah Ramadhan yang penuh ampunan, saya dan kita semuanya tentunya sangat berharap mendapatkan maghfirah/magfirah, dari Tuhan. Namun, sesuai hal yang saya potret dan alami hari ini, dari sekian banyak drama, kejadian, di antaranya banyak hal yang terkait dengan dua kata, yaitu komitmen dan merespons (di dalamnya apatis). Sehingga membuat orang/pihak lain tidak percaya, tidak nyaman, tidak tenang, dan membuat menderita, di suasana ibadah Ramadhan pun bagi umat lain.
Pasalnya, banyak kejadian-kejadian yang tidak sesuai harapan saya dan kita, ditimbulkan oleh orang-orang yang tidak taat, tidak tertib, tidak bertanggungjawab pada komitmen yang telah dibuat dan disepakati bersama. Sudah begitu diperparah dengan kondisi sikap tidak merespons (apatis).
Kondisi ini, sudah pasti, bagi siapa pun yang mengalami kejadian terkait hal tidak komitmen dan tidak merespon (apatis) dengan pihak yang seharusnya komitmen dan merespons, akan terganggu pikiran dan hatinya. Suasananya jadi tidak tenteram dan tidak nyaman. Karena ada sikap dan perlakuan tidak komitmen dan tidak merespons (apatis) dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Apa akibat dari komitmen yang diinginkari? Komitmen yang minim dan bahkan tidak ada respons? Banyak kerugiannya. Namun, yang pasti, akibat dari orang tidak komitmen, lalu bersikap tidak merespons, terpenting bagi saya, kita, selalu instrospeksi dan merefleksi diri agar tidak ikut dan terjerumus menjadi orang yang tidak komitmen, tidak merespon, dan tidak apatis. Selalu mawas diri, berupaya melangkah dengan benar dan baik di jalanNya, untuk kemaslahatan.
Komitmen, respons, apatis?
Istilah "komitmen" berasal dari Bahasa Inggris, yakni "commitment" yang berarti "menyatukan", "menggabungkan", dan "memercayai". Seiring berjalannya waktu, kata tersebut berkembang menjadi berubah makna yaitu menjadi "janji", "mempercayakan", "keterikatan", dan "kewajiban" untuk jangka panjang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komitmen adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu; kontrak; tanggungjawab.
Sementara respon berasal dari kata response, yang berarti jawaban, balasan atau tanggapan (reaction). Berarti tanggapan, reaksi dan jawaban.