Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

(8) Berpikir Sebelum Bertindak, agar Dampaknya Maslahat

Diperbarui: 30 Maret 2023   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Suparono JW


Cerdas berpikirlah secara komprehensif. Berpikir dampaknya sebelum mengucap dan bertindak. Bukan berpikir parsial demi keuntungan pribadi dan golongan, memutuskan secara sepihak dan melanggar kontrak.

(Supartono JW.Ramadhan8.1444H.30032023)

Ramadhan di Indonesia, penuh drama. Ramadhan hari ke-8 yang masih dalam fase Rahmat (kasih), justru masyarakat pelaku dan pecinta sepak bola nasional harus menjalani lakon dengan bersedih. Berikutnya, was-was menunggu hukuman FIFA yang dapat matikan mata pencaharian mereka.

Dihapusnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, yang tinggal menghitung hari jelang pelaksanaan. Justru, di bulan yang penuh berkah dan ampunan, ada anak bangsa yang melanggar komitmen dengan FIFA.

Mengapa penolakan justru jelang kick off Piala Dunia U-20 dan di saat umat Islam Indonesia sedang menjalankan Ibadah Ramadhan. Tentu ini peristiwa dunia yang tidak akan terlupakan bukan saja oleh rakyat Indonesia, tetapi oleh rakyat seluruh dunia.

Mengapa dihapus?

Apa yang ditakutkan publik sepak bola nasional terbukti. Rabu (29/3/2023) FIFA menghapus nama Indonesia dari nama Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023. Hal ini adalah hasil dari pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir.

Alasan singkatnya, karena "keadaan saat ini di Indonesia,"  FIFA menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023. FIFA pun akan segera mengumumkan siapa tuan rumah baru sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen, tetap tidak berubah. 

Sementara, potensi sanksi terhadap PSSI akan diputuskan pada tahap selanjutnya.

Di samping itu, FIFA juga menggarisbawahi bahwa, terlepas dari keputusan membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, FIFA tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI. Bekerjasama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pasca tragedi yang terjadi pada Oktober 2022.

Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Erick Thohir. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline